TEMPO.CO, Palembang - Acara Bonn Challenge IV bakal berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan, pada 13-14 Februari 2017. Kegiatan yang berlangsung pertama kali di Bonn, Jerman, itu digelar untuk melihat sejauh mana perkembangan pemulihan hutan dan lahan gambut yang ada di Sumatera Selatan.
Gubernur Alex Noerdin mengatakan kegiatan ini akan dihadiri sejumlah pihak dari negara di Asia-Pasifik. "Presiden atau Wapres yang direncanakan membukanya," kata Alex, Kamis, 29 Desember 2016.
Pada hari pertama Bonn Challenge, semua tamu akan memulai kunjungan lapangan ke Taman Nasional Sembilang dengan waktu tempuh kurang-lebih empat jam. Setelah tiba di lokasi, para tamu undangan akan istirahat di mes perkebunan Makin Group di Desa Lalan. Setelah menyelesaikan kunjungan, semua tamu kembali ke Palembang.
Pada hari kedua, Bonn Challenge diisi dengan welcome speech Gubernur Alex Noerdin bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. "Delegasi akan kita ajak melihat langsung kawasan yang rusak," ujar Alex.
Kegiatan Asia Bonn Challenge ini digelar untuk melihat sejauh mana perkembangan pemulihan hutan dan lahan gambut yang ada di Sumatera Selatan. Konsep kemitraan pengelolaan bentang alam adalah eko-region.
Upaya menjalin kemitraan multi-aktor P4 (public private people partnership) untuk mengelola berbagai aktivitas dalam suatu bentang alam secara terpadu, lintas sektor (kehutanan, perkebunan, pertanian), dan lintas wilayah administratif (desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, pulau/region) dalam kerangka green growth (protection dan production). Tujuanya untuk melestarikan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Staf Ahli Gubernur Bidang Perubahan Iklim Najib Asmani mengungkapkan, Asia Bonn Challenge akan dihadiri 30 negara perwakilan negara, CEO Internasional NGO, serta sebelas gubernur di Indonesia. Pada 13 Februari 2017, tamu akan melakukan peninjauan ke Lalan di Kabupaten Banyuasin. "Sebelumnya, kami sudah tampil di berbagai event serupa di dunia," tutur Najib.
PARLIZA HENDRAWAN