TEMPO.CO, Samarinda - Hanya berselang sehari, polisi Samarinda sudah berhasil menemukan pemilik kelapa yang tertinggal di Gereja Katolik Paroki di Samarinda, Kamis, 29 Desember 2016. Pemiliknya ternyata Adolfo Ronal, 14 tahun, yang juga anggota jemaat gereja.
Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda Komisaris Besar Eriadi mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap Ronal, tak ada unsur teror saat dia meletakkan kelapa di teras Pasturan Paroki Kudus Hati Yesus. Polisi tak menahan Ronal karena tak ada unsur pidananya. "Dia membawa kelapa itu dari rumah tantenya. Dia sempat bermain dengan rekannya dan lupa membawa pulang," ucap Eriadi.
BACA: Benda Mencurigakan di Pasturan Samarinda Bikin Heboh
Dari hasil pemeriksaan, Ronal mendapatkan kelapa itu dari Adriana Lumanga, tantenya, Selasa malam, 27 Desember 2016. Ia bermaksud membawa pulang kelapa itu.
Namun, dalam perjalanan, Ronal bergabung dengan rekannya yang sedang bermain di sekitar gereja. "Kelapa itu sempat ditawarkan kepada kawannya, tapi tak ada yang mau," ujar Eriadi.
Ronal pun meletakkan kelapa itu di bawah tiang rumah pastur kemudian bermain bersama teman-temannya sekitar pukul 22.00 WITA.
Sejam bermain, Ronal beranjak pulang. Tanpa sengaja, kelapa yang dibawanya tadi tertinggal di teras rumah pastur hingga keesokan harinya. "Jadi, berdasarkan keterangan saksi-saksi, tas plastiknya masih tak berubah, masih sama seperti malam itu," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Samarinda Komisaris Sudarsono.
Pada Rabu, 28 Desember 2016 Gereja Katolik Paroki di Jalan SMP 8, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda dihebohkan oleh temuan benda mencurigakan. Benda terbungkus plastik putih itu sempat membuat panik Pastur Yohanes Ola Keda Pr.
Yohanes tak mengetahui asal-muasal dan pemilik benda itu. Ia pun menelepon polisi untuk memastikannya. "Mungkin ini kekhawatiran saja. Kami minta jangan lagi khawatir, karena kami semua ada di lapangan," kata Eriadi.
FIRMAN HIDAYAT