Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gara-gara Sebuah Tas, Polda DIY Terjunkan Puluhan Personel  

image-gnews
Anggota Brimob Polda Metro Jaya berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, 21 Desember 2016. Dalam penggrebekan tersebut, Densus 88 juga menemukan sebuah bom yang belum meledak. AP Photo/Tatan Syuflana
Anggota Brimob Polda Metro Jaya berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, 21 Desember 2016. Dalam penggrebekan tersebut, Densus 88 juga menemukan sebuah bom yang belum meledak. AP Photo/Tatan Syuflana
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gara-gara hanya satu tas, warga Bintaran Mergangsan, Yogyakarta, dibuat resah dan dag-dig-dug. Di saat sedang ramainya berita penggerebekan teroris oleh Densus 88, warga Bintaran tak mau ambil risiko.

Bowo, seorang tukang parkir, adalah yang pertama kali melihat sebuah tas teronggok di atas pot bunga di samping kantor Kamar Dagang dan Industri DIY di Jalan Bintaran Mergangsan, Yogyakarta. Tas itu sudah ada sejak pukul 09.00 WIB, Selasa, 27 Desember 2016. Karena curiga, ia lantas melaporkan hal itu ke polisi yang kebetulan sedang berada di dekat lokasi.

Tak lama kemudian, itu polisi berdatangan dan memasang garis polisi atau police line di lokasi. Kepolisian tak mau kecolongan, barang mencurigakan sekecil apa pun tetap ditangani oleh polisi. Termasuk tas di pot bunga tadi.

"Sekarang kan banyak penangkapan orang yang diduga akan melakukan tindak terorisme. Saya takutnya itu barang yang bisa meledak lalu saya lapor," kata Bowo.

Puluhan polisi kemudian menutup akses jalan dan menjauhkan warga dari lokasi itu. Lokasi ditutup sambil menunggu tim penjinak bom dari Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah DI Yogyakarta.    

Setelah ditunggu beberapa saat, dua mobil penjinak bom tiba, saat itu pula datang seseorang mendekati benda mencurigakan itu. Polisi di sekitar lokasi meneriaki orang itu supaya tidak mendekat. Namun orang yang belakangan diketahui bernama Herman itu tanpa beban menjawab. "Ini barang saya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, dengan tenang ia membuka tas yang ternyata hanya berisi pakaian dan buku doa. Namun, polisi tetap membawa dan memeriksa Herman ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Dari pemeriksaan polisi, Herman berprofesi sebagai wiraswasta dan lahir di Padang, 6 Maret 1962. Di dalam kartu tanda penduduknya ia beralamat di Keputran 7/26 RT 007 RW 001 Keputran Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur.

Di dalam tas berwarna warna hijau miliknya itu ditemukan tas cangklong warna hijau, helm, pakaian, buku terkabulnya doa, slayer, sebuah jam beker, dan amplop bertuliskan Anshorut Tauhid, serta surat kendaraan. Ia beralasan meletakkan tasnya itu karena sepeda motornya mogok dan terpaksa ia dorong ke bengkel.

Adanya barang mencurigakan itu sempat membuat warga berkerumun di sekitar lokasi penemuan tas tersebut. Kepolisian juga menurunkan puluhan personel untuk menjaga lokasi penemuan tas. Kepala Kepolisian Sektor Mergangsan Komisaris Bambang M.T. menyatakan, masyarakat supaya tidak gegabah menaruh barang di sembarang tempat. "Ini meresahkan orang banyak," katanya.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

15 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

21 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

22 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

28 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

30 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

36 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

39 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

44 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Wisatawan Perlu Tahu, Dua Kawasan di Kota Yogyakarta Ini Jadi Pusat Kampanye Terbuka

22 Januari 2024

Stadion Mandala Krida Yogyakarta (Dok. Pemda DIY)
Wisatawan Perlu Tahu, Dua Kawasan di Kota Yogyakarta Ini Jadi Pusat Kampanye Terbuka

Di Kota Yogyakarta, ada dua tempat yang disiapkan menjadi pusat kampanye terbuka, kemungkinan akan padat.


Yogyakarta Bidik Quality Tourism, Begini Tren Wisata 2024 Menurut Peneliti UGM

18 Januari 2024

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Yogyakarta Bidik Quality Tourism, Begini Tren Wisata 2024 Menurut Peneliti UGM

Selama kurun waktu 2023 jumlah kunjungan di Kota Yogyakarta lebih dari 7 juta wisatawan.