TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Mabes Polri kembali menggerebek terduga teroris, Ahad, 25 Desember 2016. Empat terduga teroris ditangkap di Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Dari empat orang yang digerebek, dua dinyatakan tewas akibat melawan saat ditangkap. "Para terduga teroris akan merencanakan aksi pidana terorisme pada hari raya natal dan Tahun Baru 2017," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto saat dikonfirmasi.
Baca: Surat 'Pengantin' Ditemukan dalam Penggerebekan Teroris
Penangkapan pertama terjadi di Desa Karang Layung, Jatiluhur terhadap Rijal alias Abu Arham, 29 tahun, dan Ivan Rahmat Syarif, 28 tahun. Penangkapan terhadap kedua warga Ngamprah, Bandung Barat itu dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat penangkapan, Rikwanto mengatakan keduanya sempat akan melawan petugas dengan menggunakan pisau di pinggang. Namun usaha mereka digagalkan petugas polisi.
Baca juga:
Dari keterangan Rijal dan Ivan, polisi kemudian bergerak ke lokasi persembunyian dua orang terduga teroris lain, yakni Abu Sovi dan Abu Faiz. Keduanya dikabarkan bersembunyi di rumah apung di Waduk Jatiluhur.
Baca: Melawan, Dua Tersangka Teroris Ditembak Polisi
Personil Densus 88 yang berkoordinasi dengan Satuan Polisi Air Polres Purwakarta dan Polda Jawa Barat, kemudian mendatangi lokasi sekitar pukul 12.30 WIB.
Rikwanto mengatakan lima tembakan peringatan telah dikeluarkan petugas agar pelaku menyerahkan diri. "Namun seketika satu orang terduga teroris atas anam Abu Faiz keluar dengan membawa golok untuk menyerang petugas," kata Rikwanto.
Baca juga: Joget-joget di Tempat Umrah, Ayu Ting Ting Dibanjiri Hujatan
Abu Faiz pun kemudian ditembak dan tewas di tempat. Penolakan penyerahan diri juga dilakukan oleh rekannya, Abu Sovi. Ia pun memutuskan ikut menyerang polisi dengan golok.
"Ia dilumpuhkan dengan ditembak di tempat," kata Rikwanto. Abu Sovi merupakan warga Kotawaringin, Bandung, sedangkan Abu Faiz merupakan warga Padalarang, Jawa Barat. Rikwanto mengatakan saat ini polisi masih mendalami jaringan dan peranan pelaku dalam jaringan teroris.
EGI ADYATAMA