TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengubah rumah dinasnya, Pendapa Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, menjadi tempat wisata sejarah. Dia mempersilakan dan membebaskan warga masyarakat untuk berkunjung.
"Aspirasi warga Bandung, banyak orang ingin berwisata ke Pendopo. Ini kan, bangunan bersejarah lebih dari satu abad. Dulunya kegiatan bupati pada zamannya, sekarang jadi rumah wali kota yang penuh dengan keindahan dari taman, arsitektur pendopo, hingga arsitektur limas yang tidak berdinding," ujar Ridwan Kamil, Minggu, 25 Desember 2016.
Baca: Ridwan Kamil Keliling Gereja Pastikan Malam Natal Aman
Wisata Pendapa Kota Bandung hanya dibatasi dan dibuka Sabtu dan Minggu, mulai pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB dan pukul 13.30 hingga pukul 16.00 WIB.
"Khusus akhir tahun dibuka tiap hari. Silakan wisatawan, warga Bandung yang mau foto-foto melihat dan yang belum datang ke sini," ujarnya.
Baca: Ikuti Arahan Presiden, Ridwan Kamil Bentuk Tim Saber Pungli
Meski demikian, Ridwan Kamil mengajukan syarat kepada masyarakat yang akan mengunjungi Pendapa Kota Bandung. "Syaratnya berpakaian sopan, tidak bawa makanan dan minuman serta menyesuaikan dengan peraturan di sini," katanya mengungkapkan.
Pengunjung diwajibkan mengisi daftar hadir di pos keamanan gerbang masuk Pendapa. "Silakan datang ramai-ramai, silakan registrasi di pos keamanan untuk menandakan yang datang orang-orang yang bertanggung jawab. Kendaraan tidak boleh masuk, parkirnya di alun-alun," ujarnya.
Baca: Ridwan Kamil Minta Ulama Bandung Berdakwah Melalui Dunia Maya
Selain itu, warga masyarakat tidak diperkenankan masuk ke ruang utama rumah dinasnya. "Tidak boleh masuk ke bangunan utama karena ini ruang pribadi. Hanya boleh di daerah (depan) pendopo saya kira enggak masalah. Karena saya juga hanya numpang lewat, bukan rumah pribadi, jadi ingin melihat rakyat merasa memiliki," ujarnya.
Ke depan, Ridwan Kamil akan melengkapi wisata Pendapa dengan bantuan tour guide. "Mudah-mudahan ini menambah pengetahuan sejarah bagi orang Bandung dan wisatawan seperti hal kita ke Yogyakarta ingin ke keraton," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA