Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inayah Gus Dur dan Puisi Telolet  

Putri dari Presiden Keempat Indonesia K.H Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid (kiri) melihat foto ayahnya saat peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur di Jakarta, 24 Januari 2016. Griya ini merupakan upaya meneruskan nilai dan pemikiran yang dimiliki mendiang Gus Dur. ANTARA/Reno Esni
Putri dari Presiden Keempat Indonesia K.H Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid (kiri) melihat foto ayahnya saat peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur di Jakarta, 24 Januari 2016. Griya ini merupakan upaya meneruskan nilai dan pemikiran yang dimiliki mendiang Gus Dur. ANTARA/Reno Esni
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Inayah Wulandari, putri bungsu Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur menggelitik ribuan orang di acara peringatan hari kematian ayahnya atau Haul Gus Dur ke-7 di Ciganjur pada Jumat malam, 23 Desember 2016. Dia membacakan sebuah puisi tentang generasi milenial yang mengkritik tentang berbagai fenomena di masyarakat, mulai dari ucapan natal hingga tagline jenaka, "Om, telolet om".

"Ini hanya untuk kalangan muda," katanya ketika hendak mengawali pembacaan puisinya itu. Dengan gaya jenaka perempuan yang juga membintangi sinetron di sebuah stasiun televisi ini lalu meminta para tetua ataupun kyai yang sudah sepuh bertanya ke anaknya masing-masing jika ingin ikut memahami. "Judulnya, Doa Seorang Milenial di Pengujung 2016," kata Inayah.

Isi puisi itu dan pembacaannnya yang di beberapa bagian mampu mengocok perut mereka yang mendengarnya sekaligus menyegarkan suasana pada malam itu. Rbuan jamaah yang ikut pengajian terpingkal-pingkal.

"Sebuah puisi sok kekinian. Zainudin nama tertulis di akta, Oke Jey nama akun media sosialnya," kata Inayah memulai bait-baitnya, "Sudah centang biru, tanda popularitas dan jaminan mutu."

Puisi Inayah bertutur tentang Jay yang berusia 24 tahun dan memiliki 360 ribu follower di akun media sosial. Viewer videonya hampir mencapai sejuta penonton. Jay biasa memasarkan berbagai produk, politik, hingga memasarkan produk kencatikan.

"Tapi malam ini bukan malam biasa. Malam ini hatinya resah, penuh dihalangi rasa bersalah, mencoba memuaskan tanya-tanya yang tak tahu jawabannya. Selepas Isya, bergeming Jay di atas sajadah. Kedua tangannya menengadah, air mata sedikit menggenang di sudut mata. Mulut komat-kamit merapal doa."

"Ya Allah yang maha pengasih," ujar Jay dalam puisi itu. Dia meratap lirih. "Berdosakah aku kalau tadi pagi makan Sari Roti? Roti itu kubeli karena kasihan. Pedagangnya rentah usia 60-an, sudah beberapa hari ini tidak ada yang mau beli, keluhnya."

Inayah juga mengatakan, Jay menyesal minum Equil, air minum kemasan yang sempat gempar dianggap netizen sebagai minuman beralkohol. "Tapi sunggu, saya minum tak sampai mabuk," kata Inayah menirukan tokoh Jay. "Jay menahan tangis, suaranya tercekat seakan habis."

"Ya Tuhanku akankah aku masuk neraka. Karena kepada pacarku yang tak berjilbab aku tak pernah marah, malah kukagumi rambut legammu. Sedang ada pahlawan tak berkerudung di uang rupiah, mereka bilang itu salah."

Pikiran Jay makin runyam. Perasaan takut makin mencekam, api neraka makin membayang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ya Tuhanku yang berkuasa atas segala, rusak sudah akidahku. Karena aku tak sengaja pakai topi santa minggu lalu. Aku foto di pohon natal bersama kawan yang diletakkan di pojok kantorku. Tapi aku sungguh tidak tahu, kukira itu budaya saja. Sekarang aku kasihan pada emak, hancur pasti hatinya melihat akidah anaknya yang rusak."

Matanya semakin basah, tetesnya turun hingga leher sambil menarik ingus yang lanjut. "Ya allah yang maha tahu, siapakah yang harus jadi panutanku? Ulama mana yang patut ditiru? Ulama baru tapi yang berseliweran di televisi, yang ceramahnya sering membuatku merasa kalah karena jika tak sependapat dianggap salah?"

"Atau kiai rentah yang telah lama belajar agama? Tak terkenal karena tak masuk media? Yang dakwahnya menenangkan, membuatku memandangmu penuh kecintaan?"

Jay mengeluh saat membuka berita dipenuhi sikap amarah dan kebencian yang membabi buta. Padahal Tuhan selalu berfirman bahwa manusia adalah rahmat bagi semesta. Tapi Suriah, Amerika, dan kini Indonesia mengatakan sebaliknya. Dia menanyakan semua itu.

"Berguncang tubuhnya lemas, tangan yang tadi menengadah mulai rebah, hatinya menanti zaman. Tiba-tiba telepon pintar menyala. Notifikasi muncul di layarnya. Seri muncul di wajahnya."

Mungkin ini pertanda. Kata Inayah menyuarakan alam pikiran Jay. "Bukankah Tuhan sering menjawab doa dengan tanda simbol atau mimpi. Bisa jadi ini jawaban yang dicari."

Hati-hati dibuka notifikasi komentar dari sahabatnya pada sebuah foto yang tadi siang dipostingnya. Begini bunyinya, "Om Telolet Om."

AVIT HIDAYAT

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

6 hari lalu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sambutan saat acara catatan akhir tahun 2011 dan Haul Gus Dur ke-2 di Jakarta, Kamis (29/12). ANTARA/Prasetyo Utomo
Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.


Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

29 hari lalu

Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata


Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

3 April 2023

Suasana kegiatan hari kedua Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) yang diadakan jaringan Gusdurian Muda Kota Malang di aula Wihara Dharma Mitra Arama pada Minggu sore, 2 April 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr


Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

30 Maret 2023

Peziarah di lokasi makam Gus Dur, di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Saat Ramadhan 2023, peziarah tetap memadati lokasi makam Gus Dur, berharap berkah di bulan suci ini. ANTARA/ dokumen
Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

Ratusan warga berziarah ke makam Presiden keempat, K.H. Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur di area makam Pondok Pesantren Tebuireng


Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

21 Januari 2023

ilustrasi imlek (pixabay.com)
Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

PKB menyebut perayaan Imlek tak lepas dari jasa mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mencabut Inpres yang pernah dibuat Soeharto.


William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

30 Desember 2022

Gus Dur. Foto/Youtube.com
William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

Hari ini, 16 tahun lalu KH Abdurrahman Wahid berpulang. William Liddle dalam bukunya sebut Gus Dur sebagai pemuda nyeleneh dengan pikiran tajam.


Haul ke-13 Gus Dur, Profil Sang Penakluk dari Guru Madrasah Menjadi Presiden RI ke-4

17 Desember 2022

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Haul ke-13 Gus Dur, Profil Sang Penakluk dari Guru Madrasah Menjadi Presiden RI ke-4

Keluarga Abdurrahman Wahid menggelar haul ke-13 Gus Dur, Sabtu, 17 Desember 2022 di Ciganjur, Jakarta Selatan. Ini profil Presiden RI ke-4.


Peringatan Haul Gus Dur ke-13 Malam Ini di Ciganjur, Temanya Pembaharuan NU

17 Desember 2022

Abdurahman Wahid/TEMPO/Robin Ong
Peringatan Haul Gus Dur ke-13 Malam Ini di Ciganjur, Temanya Pembaharuan NU

Peringatan haul Gus Dur ke-13 digelar secara terbatas di Ciganjur, Jakarta Selatan


Mahfud MD Ceritakan Humor Gus Dur: Gampang Mengatasi Macet Jakarta

11 Desember 2022

Mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersama KH Sahal Mahfudz pada malam harlah Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama ke-41 di hotel Borobudur, Jakarta (11 September 2001). Sahal Mahfudz meninggal pada Jumat, 24 Januari 2014 dinihari pukul 01.05 WIB di kediamannya, di Pati, Jawa Tengah. TEMPO/ Arie Basuki
Mahfud MD Ceritakan Humor Gus Dur: Gampang Mengatasi Macet Jakarta

Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah melontarkan guyonan jika gampang mengatasi macet di Jakarta


73 Tahun SBY, Begini Jenjang Karier Militer sampai Presiden 2

9 September 2022

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menunjukkan surat suara saat menggunakan hak suaranya dalam Pemilu serentak 2019, di salah satu TPS, di Singapura, Kamis, 14 April 2019. SBY berada di Singapura untuk mendampingi istrinya yang sedang dirawat. ANTARA/Anung
73 Tahun SBY, Begini Jenjang Karier Militer sampai Presiden 2

Pada 9 September 2022, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY berusia 73 tahun. Ini karier pendiri Partai Demokrat di militer hingga presiden 2 periode.