Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berburu Telolet di Yogyakarta, Polisi: Boleh Asal Tertib

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan
Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan " Om Telolet Om " agar pengemudi bus membunyikan klakson di Jalan Sudirman, Bekasi, Jawa Barat, 21 Desember 2016. Fenomena " Om Telolet Om " yang menjadi "trending topic" di media sosial. ANTARA/Risky Andrianto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Demam berburu "om telolet om" melanda semua daerah. Pada pengujung 2016 ini, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan surga bagi pemburu klakson bus atau truk. Sebab, dipastikan ribuan bus pariwisata masuk ke kota wisata ini.

Para pemburu “telolet” di Daerah Istimewa Yogyakarta melakukannya di berbagai tempat. Terutama di jalanan ke arah lokasi wisata, seperti Jalan Laksda Adi Sucipto, Jalan Kusumanegara, Jalan Kaliurang, jalan menuju Jogja Bay, bahkan di atas jembatan layang Janti.

Namun Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau perburuan “telolet” tidak membahayakan keselamatan kendaraan dan orang. Apalagi para pemburu bunyi klakson “telolet” dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

"Tujuannya untuk kesenangan, tapi jangan membahayakan. Kalau membahayakan, kami tertibkan," kata Ajun Komisaris Besar Latif Usman, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 23 Desember 2016.

Ia menyatakan, jika para pemburu suara klakson “telolet” ini tertib dan berdiri di pinggir jalan serta tidak mengganggu lalu lintas dan tidak membahayakan, tidak ada masalah. Namun, jika ada yang sampai menghalangi perjalanan bus, mereka akan ditindak karena membahayakan dan mengganggu arus lalu lintas. "Harus tertib dan hati-hati. Kami juga berkoordinasi dengan dinas perhubungan soal ini," ujarnya.

Biasanya, para pemburu “telolet” melakukan perburuan bergerombol pada sore hari. Lokasi yang dipilih selalu di pinggir jalan. Namun yang berbahaya adalah menunggu "telolet" di jalan layang, seperti di jalan layang Janti. Beberapa orang bergerombol di pemisah dua jalur di atas jembatan. Jika bus melintas dari arah selatan, mereka akan meminta “om telolet om” dari arah itu. Begitu juga sebaliknya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang pemandangan di titik ini sangat indah. Di utara terdapat Gunung Merapi, sementara di langit banyak melintas pesawat yang terbang rendah karena akan mendarat di Bandara Adisutjipto. 

"Kalau kami cukup di pinggir jalan yang aman. Yang penting, kami senang kalau sopir bus merespons ‘telolet’ permintaan kami. Bahagia itu sederhana, kok," kata Rizal, salah satu “telolet hunter” di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta

MUH SYAIFULLAH 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

17 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

37 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

43 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

45 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

50 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

53 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

58 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.