TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang bertekad membawa partainya ke posisi yang lebih baik dibanding pemilihan umum sebelumnya. Pria yang akrab disapa OSO itu ingin membawa Hanura menjadi partai teratas dalam pemilihan umum legislatif 2019.
"Yang namanya target itu harus setinggi langit. Kalau cita-cita kita jadi tiga besar? Sah-sah saja," ujar Oesman di rumah dinasnya, Jalan Karang Asem kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Desember 2016.
Pada pemilu 2014, Hanura menempati posisi ke-10 di Dewan Perwakilan Rakyat dengan 16 kursi. Oesman berujar, posisi itu bisa meningkat seiring dengan perubahan positif yang terjadi di partainya. Dia mengaku sudah mengajak belasan anggota dewan perwakilan daerah bergabung ke Hanura. Mantan politikus Demokrat Gede Pasek Suardika adalah salah satu yang telah resmi bergabung.
"Dengan masuknya energi-energi baru, harus lebih baik dan bertambah jumlah anggota legislatifnya. Bertambah juga jumlah pilkada-pilkada yang dipertarungkan di seluruh Indonesia," tutur pria yang juga Wakil Ketua MPR RI itu.
Hanura, ujar dia, membawa visi yang menyoroti usaha kecil dan menengah di Indonesia. Dia memandang nilai tambah ekonomi ada di sektor kecil seperti UKM. "Hanura tak memikirkan negara-negara besar, ASEAN, dan sebagainya, tapi Indonesia yang punya 250 juta rakyat. Ini pasar besar," katanya.
Oesman tak menampik bahwa regenerasi akan terjadi di partainya. "Itu harus. Partai kalau tak mengajak anak-anak muda, siapa yang mau pilih? Anak muda punya nurani, justru mereka bangga ikut Hanura."
Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hanura yang digelar di Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin, Oesman terpilih sebagai ketua umum menggantikan Jenderal (Purnawirawan) Wiranto yang ingin fokus sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
Oesman terpilih dari sederet nama yang juga mencalonkan diri sebagai ketua umum, seperti mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko. Oesman menggantikan Wiranto hingga 2020.
YOHANES PASKALIS