Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekanan Pekerjaan, Alasan Sopir Truk Sawit Konsumsi Narkoba  

image-gnews
Truk pengangkut kelapa sawit di kawasan  Tanah Priuk, Kabuaten Paser, Kaltim, Selasa (27/09). TEMPO/Ayu Ambong
Truk pengangkut kelapa sawit di kawasan Tanah Priuk, Kabuaten Paser, Kaltim, Selasa (27/09). TEMPO/Ayu Ambong
Iklan

TEMPO.COPalangkaraya - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Tengah Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto mengatakan tekanan pekerjaan dan target tinggi yang ditetapkan perusahaan kelapa sawit kepada karyawannya membuat mereka harus tetap dalam kondisi bugar. Salah satu yang dilakukan agar kondisi tubuh tetap fit adalah mengkonsumsi narkotika.

Dari hasil sampel tes urine yang dilakukan BNN Kalimantan Tengah kepada 50 sopir angkutan crude palm oil (CPO), Kamis, 22 Desember 2016, delapan orang positif menggunakan narkotika jenis shabu-shabu.

"Sedangkan ketika melakukan tes urine di kawasan perkebunan kelapa sawit, didapati 28 orang positif menggunakan narkoba. Dari jumlah itu, 27 orang direhabilitasi dan satu orang ditahan karena diketahui sebagai pengedar," ujar Sumirat.

Sumirat berujar, ada sejumlah masalah yang dihadapi dalam pemberantasan narkotika di Kalimantan Tengah. Salah satunya masih banyak rumah sakit yang belum menyediakan ruangan khusus untuk tempat konsultasi. Dengan ruangan tersendiri, kata dia, pasien tak canggung menyampaikan masalahnya kepada dokter.

"Kami sudah melatih 60 dokter dan tenaga medis sebagai assessor di 14 rumah sakit umum daerah dan puskesmas di 14 kabupaten /kota," ujar Sumirat.

Dari data BNNP Kalimantan Tengah, diketahui bahwa pada 2015 jumlah pengguna narkoba di provinsi tersebut mencapai 1,84 persen atau setara dengan 34.586 orang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun pada 2016 telah dilakukan rehabilitasi pada 363 orang, terdiri atas 327 laki-laki (90,008 persen) dan perempuan 36 orang (9,991 persen). "Dari jumlah itu, sebanyak 250 orang rawat jalan, 113 orang rawat inap," kata Sumirat.

Kepala Bagian Pengawasan dan Penyidikan Direktorat Narkoba Polda Kalimantan Tengah Ajun Komisaris Besar Gatot Dariyado mengatakan, selama 2016, jumlah tersangka pengguna narkoba mencapai 933 orang. 

Dari jumlah tersebut, 805 di antaranya laki-laki. "Para tersangka terdiri atas empat anggota Polri, 16 pegawai negeri sipil, dan sisanya pelajar serta mahasiswa," ujar Gatot.

Barang bukti yang bisa disita mencapai 2.517,66 gram shabu-shabu atau setara dengan Rp 6 miliar dan pil tablet 204,75 biji. "Shabu 2.516,66 gram itu bisa untuk meracuni 17 ribu orang. Pengedar menjual dengan harga Rp 2,5 juta per gram,” ucapnya. 

KARANA W.W.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

3 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

7 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

7 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

16 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

7 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

9 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.