TEMPO.CO, Mataram - Pertamina tetap menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) dan memastikan stok BBM dalam kondisi aman di Bima setelah kota itu dihantam banjir pada Selasa, 20 Desember 2016.
Area Manager Communication & Relations Jatimbalinus Heppy Wulansari menjelaskan, dari total sebelas SPBU yang ada di Bima, dua di antaranya belum dapat beroperasi karena dilanda banjir, yaitu SPBU Sape (Kabupaten Bima) dan SPBU Bahana (Kota Bima). Sedangkan sembilan SPBU lain dapat beroperasi dan melayani kebutuhan BBM masyarakat.
“SPBU yang terkena banjir tidak memungkinkan untuk beroperasi karena alasan safety. Kami akan monitor terus sampai SPBU dinyatakan aman untuk beroperasi,” ujarnya.
Kesebelas SPBU di Bima tersebar di Kota Bima sebanyak 4 SPBU, di Kabupaten Bima 3 SPBU, dan di Dompu 4 SPBU.
Baca: Gubernur NTB Tempuh 12 Jam ke Lokasi Banjir Bima
Selain karena alasan teknis operasional, beberapa SPBU terkendala operasi karena petugas SPBU tidak bisa masuk kerja lantaran terhalang banjir. Untuk mengantisipasi ini, beberapa pekerja Terminal BBM Bima diturunkan untuk membantu operasional SPBU.
Heppy menjelaskan, stok BBM untuk Bima dan sekitarnya saat ini dalam kondisi aman. Stok Premium tercatat 1.427 kiloliter, minyak tanah 324 kl dan biosolar 1.290 kl. Sedangkan stok avtur untuk bahan bakar pesawat masih sekitar 204 kl.
“Stok sebanyak ini masih sangat cukup untuk kebutuhan di Bima dan sekitarnya, apalagi pasokan akan ditambah terus sesuai dengan jadwal melalui tanker, baik dari Badas maupun Ampenan. Kami juga memprediksi kebutuhan BBM selama masa pemulihan bencana ini menurun signifikan,” tuturnya.
Simak: Banjir Landa Kota Bima, Belasan Rumah dan 2 Mobil Hanyut
Selain terus berupaya menyalurkan BBM di Bima, Pertamina melalui program Pertamina Peduli dan BUMN Hadir untuk Negeri berencana menyalurkan bantuan berupa selimut, obat-obatan, sembako, dan perlengkapan lain.
“Bantuan ini kami salurkan melalui kantor Terminal BBM Bima dan BNPB Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban saudara kita yang terkena musibah” ujarnya.
SUPRIYANTHO KHAFID