TEMPO.CO, Bima - Banjir setinggi sekitar setengah meter masih melanda jalan utama di Kota Bima. Tepatnya di kawasan Pasar Raya Amahami, Jalan Lintas Sumbawa, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.
Akibatnya, jalur-jalur itu belum bisa dilalui kendaraan kecil. Hingga Rabu malam, sekitar pukul 23.00 Wita, 21 Desember 2016, hanya kendaraan-kendaraan besar, seperti truk dan bus, yang bisa melintasi jalur itu dengan menerobos genangan banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima Syarafudin membenarkan, hingga Rabu malam, banjir masih menggenangi badan jalan utama dan sulit dilintasi kendaraan. "Ketinggian air lebih-kurang 50 sentimeter, hanya bisa dilintasi kendaraan yang besar, truk dan bus," katanya.
Sejumlah personel dari jajaran Polres Kota Bima dan Polsek Rasanae Barat, serta DLLAJ Kota Bima terus disiagakan untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas. Sejumlah personel polisi ada yang harus berdiri di tengah genangan banjir untuk mengatur arus kendaraan. "Personel Polres Bima siap melaksanakan pengaturan arus lalu lintas," ujar Syarafudin.
Banjir yang menggenangi badan jalan nasional dua arah itu sudah terjadi pada Ahad sore, setelah hujan deras mengguyur wilayah itu. Akibat banjir, arus lalu lintas dari arah Pasar Raya Amahami yang diresmikan Presiden Jokowi tersebut ke Terminal Dara dan sebaliknya macet.
AKHYAR M NUR