TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Panitia Pengarah Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura, Miryam S. Haryani, mengatakan hanya ada satu calon yang akan bertarung dalam perebutan kursi Ketua Umum Hanura menggantikan Wiranto. Calon tunggal itu, kata dia, adalah Oesman Sapta Odang. "Akan aklamasi, karena dia sendiri yang maju," ujarnya di Jakarta, Selasa, 20 Desember 2016.
Oesman saat ini merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Menurut Miryam, sosok Oesman punya jaringan di daerah, serta ketokohan nasional. Apalagi, ucap dia, Oesman pun sudah mendaftarkan diri sebagai anggota Hanura sejak September lalu.
Wiranto sudah tidak aktif sebagai Ketua Umum Hanura setelah diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan pada 27 Juli lalu. Sesuai dengan anggaran dasar dan rumah tangga partai, kata Miryam, posisi Ketua Umum Hanura dijabat pelaksana Ketua Harian Chairudin Ismail selama tiga bulan.
Pada Oktober lalu, masa jabatan Chairudin habis. Setelah berkonsultasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Miryam melanjutkan, Hanura diwajibkan memiliki ketua umum baru sampai periode 2020. "Lalu dibuatlah Munaslub," ujarnya.
Selama rentan waktu itu, partai sudah mencari calon lain untuk bersaing dalam Munaslub. Seperti nama mantan Panglima Jenderal (Purn) TNI Moeldoko. Namun tidak ada yang mau maju, dan hanya nama Oesman saja.
Miryam menampik ada gejolak dalam Munaslub Hanura seperti partai lainnya, yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. Menurut dia, meskipun hanya ada satu calon yang maju dalam Munaslub, Hanura masih di bawah komandon Wiranto. "Wiranto akan jadi Ketua Dewan Pembina, anggotanya Moeldoko," ujarnya.
Anggota Komisi Infrastruktur ini melanjutkan, rencananya Munaslub yang akan dilaksanakan pada Rabu, 21 Desember 2016, di gedung baru DPP Partai Hanura di Cilangkap, Jakarta Timur, akan dihadiri Presiden Jokowi.
HUSSEIN ABRI DONGORAN
Baca juga:
Diperiksa, Dosen UBK Bantah Rachmawati Terlibat Makar
Tampak Akur, Ini Alasan Farhat Abbas Mau Membela Ahmad Dhani