Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

20 Kukang Jawa Dilepasliarkan di TN Gunung Halimun Salak  

image-gnews
Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Sukabumi - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat melepasliarkan 20 ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus) di hutan koridor Blok Nyomplong Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kabupaten Sukabumi.

"20 kukang tersebut merupakan hasil perburuan liar yang diselamatkan International Animal Rescue (IAR) dari beberapa lokasi, seperti Bogor," kata Pejabat Fungsional Seksi Konservasi BKSDA Jawa Barat Isep Mukti di Sukabumi, Selasa, 20 Desember 2016.

Menurut dia, hutan koridor di TNGHS, tepatnya di Desa Cipeteuy, Kecamatan Kabandungan, dipilih karena cocok dengan habitat kukang Jawa. Pelepasliaran kukang ini sebagai salah satu bentuk konservasi menjaga ekosistemnya yang hampir punah.

Bahkan kukang merupakan salah satu dari 20 hewan dilindungi yang keberadaannya di alam sudah masuk daftar merah atau populasinya terancam punah karena masifnya perburuan liar terhadap hewan yang aktif pada malam hari atau nocturnal ini.

Sebelum dilepasliarkan, 20 kukang yang terdiri dari 11 ekor jantan dan 9 betina ini sudah menjalani rehabilitasi dari IAR di kaki Gunung Salak Bogor. Dari segi kesehatan dan perilaku, kukang-kukang tersebut dinilai sudah layak kembali ke habitatnya di hutan hujan tropis.

Pihak BKSDA Jawa Barat merasa terbantu dengan adanya lembaga seperti IAR yang fokus terhadap kelestarian kukang di alam. Apalagi hewan endemik Jawa Barat ini sangat diminati para pengoleksi satwa liar karena perilakunya yang menggemaskan dan mempunyai bentuk yang lucu.

Kukang-kukang yang dilepasliarkan itu disita dari tangan para pedagang, penghobi, dan pemburu. Keseluruhannya merupakan hasil perburuan liar di alam. Sehingga saat ditemukan kondisinya ada yang lemah dan hidupnya sangat bergantung kepada manusia.

"Saat ini tidak hanya pemburu dan penjual saja yang terkena sanksi, melainkan pemelihara akan dikenakan hukuman sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 (tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa)," ujar Isep.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Umum Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa IAR Indonesia Tantyo Bangun mengatakan akan terus berupaya melakukan penyelamatan terhadap kukang yang jumlahnya di alam semakin sedikit akibat perburuan liar.

Satwa ini merupakan salah satu binatang yang paling diminati para penghobi dan alur perdagangannya pun semakin terbuka serta permintaannya terus bertambah dengan adanya media sosial.

"Untuk penyelamatan ini, kami selalu berkoordinasi dengan petugas dari BKSDA dan Polri karena hanya kedua lembaga ini yang bisa menyitanya. Sementara kami bertindak untuk merehabilitasi sampai pelepasliaran kembali ke habitatnya," katanya.

Di Indonesia ada tiga jenis kukang, yakni Nycticebus javanicus (kukang Jawa), Nycticebus menagensis (kukang Kalimantan), dan Nycticebus coucang (kukang Sumatera).

ANTARA

Baca juga:
Ahmad Dhani: Tidak Ada Laki-laki Sehebat Rizieq Shihab
Hakim Tak Izinkan Ahok Tanggapi Pandangan Jaksa
Wapres JK: UN dan USBN Akan Berjalan Berdampingan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

3 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

4 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

6 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Kabupaten Sukabumi Pertahankan UHC, Sekda: Masyarakat Berobat Langsung Dilayani

10 hari lalu

Kabupaten Sukabumi Pertahankan UHC, Sekda: Masyarakat Berobat Langsung Dilayani

Berbagai program terus disiapkan agar Kabupaten Sukabumi dapat mempertahankan UHC.


Sekda Kabupaten Sukabumi Berkolaborasi Kembangkan Pariwisata Daerah

10 hari lalu

Sekda Kabupaten Sukabumi Berkolaborasi Kembangkan Pariwisata Daerah

ASITA bersama pemerintah mengembangkan pariwisata di daerah Pemkab Saukabumi


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

15 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

24 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Gempa Bumi Bikin Warga Sukabumi Keluar Rumah, Terasa Sampai Bandung

26 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,9 di laut sisi tenggara Kabupaten Sukabumi pada Sabtu, 2 Maret 2024. /BMKG
Gempa Bumi Bikin Warga Sukabumi Keluar Rumah, Terasa Sampai Bandung

Guncangan gempa bumi terasa kuat di Kabupaten Sukabumi sehingga memaksa masyarakat keluar rumah. Belum ada laporan kerusakan bagunan.


Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,9 Mengguncang Kabupaten Sukabumi dan Sekitarnya

26 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,9 Mengguncang Kabupaten Sukabumi dan Sekitarnya

Gempa bumi terjadi di laut, sisi tenggara Kabupaten Sukabumi. Getarannya dirasakan sejumlah daerah di Jawa Barat.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.