TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, pemerintah ikut memantau imbas sejumlah aksi teror yang terjadi beberapa jam terakhir, dari serangan di Berlin hingga penembakan Dubes Rusia di Turki, Andrey Karlov.
Ia memastikan hal itu akan terus dipantau untuk mengetahui dampaknya terhadap situasi global. “Kami lihat terus lah,” ujar Jusuf Kalla ketika dicegat di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 20 Desember 2016.
Penembakan Karlov terjadi pada Senin malam, 19 Desember 2016, waktu Turki. Ia ditembak dari arah belakang ketika tengah membuka pameran foto “Russia in The Eyes of Turks” di Ankara. Adapun penembak diketahui bernama Mevlut Mert Altintas, 22 tahun, yang bekerja sebagai polisi antihuru-hara di Turki.
Insiden penembakan tersebut langsung dideklarasikan sebagai aksi teror oleh pemerintah Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memastikan pemerintah Rusia akan merespons tegas insiden ini. Adapun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut insiden itu sebagai kejadian memalukan dan upaya menjatuhkan hubungan baik Turki-Russia.
Sementara itu, aksi di Berlin terjadi pada hari yang sama. Sebuah truk dengan kecepatan tinggi menabrak puluhan orang yang tengah berbelanja di Christmas Market. Berdasarkan keterangan Kepolisian Berlin, sebanyak 12 orang tewas dan 48 terluka akibat kejadian tersebut. Adapun identitas sang pelaku masih belum diketahui pasti.
Jusuf Kalla mengatakan bahwa belum jelasnya siapa dalang utama di balik serangkaian aksi tersebut membuat pemerintah belum bisa berkomentar banyak. Ia kembali menegaskan bahwa pemerintah ingin menunggu informasi lengkap lebih dulu mengenai kejadian di kedua negara itu.
ISTMAN MP