Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terdakwa Penghadang Kampanye: Djarot Satu Grup dengan Ahok  

image-gnews
Terdakwa penghadang kampanye, Naman Sanip, 52 tahun, mengaku tak berniat menghadang Djarot Saiful Hidayat yang sedang melaksanakan kampanye. Keterangan itu ia sampaikan saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin, 19 Desember 2016. Tempo/Avit Hidayat
Terdakwa penghadang kampanye, Naman Sanip, 52 tahun, mengaku tak berniat menghadang Djarot Saiful Hidayat yang sedang melaksanakan kampanye. Keterangan itu ia sampaikan saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin, 19 Desember 2016. Tempo/Avit Hidayat
Iklan

TEMPO.COJakarta - Terdakwa kasus penghadang kampanye, Naman Sanip, 52 tahun, mengaku sempat berbincang dengan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, saat insiden penghadangan kampanye di Kembangan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Waktu itu, Naman memprotes calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang terseret kasus penistaan agama.

"Saya diajak bicara oleh Pak Djarot, ya saya jawab," kata Naman saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin, 19 Desember 2016. Naman mengatakan dia dihampiri oleh Djarot saat sekelompok orang berdemonstrasi di depan Djarot, yang sedang kampanye. "Saya jawab, Pak Djarot kan wakilnya, berarti satu grup (dengan Ahok)."

Naman menjelaskan, saat itu ia tak mengerti kenapa Djarot menghampirinya. Ketika itu, ia pun menyampaikan aspirasinya kepada Djarot. Mantan kepala daerah Blitar tersebut meminta Naman tidak berdemonstrasi. Djarot menyarankan agar Naman tidak memilih Ahok-Djarot jika tak suka dengan kepemimpinan mereka.

Naman juga memastikan saat itu ia tidak mengusir atau menghadang Djarot. Dia bahkan menyarankan agar demonstran lebih tenang, tidak teriak-teriak, meskipun ia tak mengenal sekelompok orang yang berdemonstrasi itu. Dia pun menampik tudingan memimpin massa melakukan penghadangan.

Naman mengaku awalnya berniat menemui Ahok karena dikabarkan bahwa terdakwa kasus penistaan agama itu akan berkampanye di daerah Kembangan. "Saya enggak tahu Djarot mau datang. Saya tahunya dari tetangga Ahok yang akan datang," ucapnya.

Naman menjelaskan kepada majelis hakim ia tak tahu bahwa berdemonstrasi saat kampanye tidak diperkenankan oleh undang-undang. Dia juga tak berniat berdemonstrasi menghadang Djarot. "Saya enggak tahu undang-undang, saya cuma lulusan SD."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Djarot menyatakan dia tak dendam terhadap Naman Sanip, pria yang menghadangnya saat kampanye di Kembangan, Jakarta Barat. Bahkan Djarot mengatakan akan memberikan santunan kepada keluarga pria 52 tahun itu.

"Saya akan beri bantuan, termasuk sekolah dan biaya hidup," kata Djarot setelah mengikuti persidangan Naman di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Jumat, 16 Desember 2016.

Djarot mengatakan pihaknya sudah memaafkan tindakan Naman yang menghadangnya saat kampanye. Meski demikian, proses hukum tetap berjalan. Karena itu, Djarot berinisiatif menjamin kebutuhan keluarga Naman jika bapak empat anak itu dinyatakan bersalah dan dipenjara.

AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ragam Respons Tokoh Soal Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono, Sosiolog: Sok Asyik, Pakar Hukum: Strategi Pembalikan Isu

38 hari lalu

Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan Putra Mulyono. Istimewa
Ragam Respons Tokoh Soal Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono, Sosiolog: Sok Asyik, Pakar Hukum: Strategi Pembalikan Isu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep kembali mengundang polemik. Anak Jokowi itu mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono. Apa maksudnya?


Respons Djarot PDIP soal Kaesang Nebeng Jet Pribadi dan Rompi Putra Mulyono

39 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Respons Djarot PDIP soal Kaesang Nebeng Jet Pribadi dan Rompi Putra Mulyono

Selain mengomentari rompi 'Putra Mulyono', Djarot PDIP juga meminta Kaesang menjelaskan soal nebeng jet pribadi.


Djarot PDIP Soal Rompi Putra Mulyono Milik Kaesang: Tanya Dia, Memang Anaknya atau Bukan?

39 hari lalu

Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan Putra Mulyono. Istimewa
Djarot PDIP Soal Rompi Putra Mulyono Milik Kaesang: Tanya Dia, Memang Anaknya atau Bukan?

Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat berbicara soal rompi Kaesang Pangarep yang bertuliskan Putra Mulyono kemarin hingga nebeng jet pribadi teman.


Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Maju Pilkada Yogya, Diantar PDIP Daftar ke KPU Hari Ini

29 Agustus 2024

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. TEMPO/Oton
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Maju Pilkada Yogya, Diantar PDIP Daftar ke KPU Hari Ini

PDIP akan daftarkan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan ke KPU hari ini diiringi kesenian tradisional.


Reaksi PDIP Soal Anies Temui Rano Karno Jelang Megawati Putuskan Bacagub Jakarta

27 Agustus 2024

Rano Karno dan Anies Baswedan. Istimewa
Reaksi PDIP Soal Anies Temui Rano Karno Jelang Megawati Putuskan Bacagub Jakarta

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan pertemuan Anies-Rano untuk berdiskusi tentang masa depan Jakarta.


Tak Ikut Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, Adian Napitupulu: PDIP is Not for Sale

20 Agustus 2024

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat (kiri), Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP Adian Napitupulu (kanan), saat memberikan keterangan pers terkait reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Djarot menyebut Jokowi sedang berupaya untuk mengontrol serta mengatur orang-orang yang berada pada pemerintahan mendatang. Dia menduga langkah Yasonna Laoly yang meloloskan pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP PDIP menjadi salah satu alasan yang memicu reshuffle kabinet. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Tak Ikut Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, Adian Napitupulu: PDIP is Not for Sale

Adian menyatakan bahwa pemberian dukungan PDIP pada Pilkada Jakarta 2024 tidak untuk dijual.


Demokrat Ungkap Harapan Tak Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta

17 Agustus 2024

Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, yang merupakan putra kedua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lolos ke DPR dengan meraih sekitar 265 ribuan suara di Dapil VII Jatim pada Pemilu 2019. TEMPO/Amston Probel
Demokrat Ungkap Harapan Tak Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta

PDIP berharap Pilgub Jakarta 2024 tidak menyajikan pelaksanaan demokrasi semu.


Djarot PDIP Harapkan Pilkada Jakarta Tak Sajikan Demokrasi Semu

17 Agustus 2024

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayatullah di kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Oktober 2023.
Djarot PDIP Harapkan Pilkada Jakarta Tak Sajikan Demokrasi Semu

Djarot berharap, bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang maju pada Pilkada Jakarta 2024 tidak melawan kotak kosong ataupun independen.


Momen Stafsus Jokowi Grace Natalie Respons Hasto dan Djarot PDIP

17 Agustus 2024

Staf Khusus Presiden sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (kiri) memberikan keterangan usai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/9/2023). (ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Momen Stafsus Jokowi Grace Natalie Respons Hasto dan Djarot PDIP

Grace Natalie meminta PDIP menarik semua kadernya dari Kabinet Jokowi jika tak lagi sejalan.


Puan Sindir Kualitas Pemilu di Sidang Tahunan MPR, Djarot PDIP Minta Publik Kawal Pilkada

16 Agustus 2024

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayatullah di kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Oktober 2023.
Puan Sindir Kualitas Pemilu di Sidang Tahunan MPR, Djarot PDIP Minta Publik Kawal Pilkada

Djarot Saiful Hidayat menanggapi pidato Puan Maharani soal kualitas pemilu agar tidak terulang dalam pilkada