TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan memperketat pengamanan Natal dan tahun baru dengan menurunkan sekitar 12 ribu personel. "Jauh-jauh hari kita turunkan pengamanan untuk mengantisipasi adanya ancaman teror," kata juru bicara Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Dicky Sondani, Jumat malam, 16 Desember 2016.
Dicky menjelaskan angka tersebut setara dengan dua per tiga kekuatan dari seluruh personel Polda Sulawesi Selatan. Jumlah itu, menurut dia, bakal bertambah dengan adanya bantuan dari personel TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja. "Total pengamanan Natal dan tahun baru itu sekitar 30 ribu orang," tuturnya.
Menurut Dicky, sasaran utama untuk pengamanan perayaan Natal yakni gereja. Selain itu, lanjut dia, polisi berfokus di tempat-tempat keramaian pada malam pergantian tahun. Termasuk jalur masuk Sulawesi Selatan yang akan dilalui seperti pelabuhan dan bandara. "Kita fokus melakukan sterilisasi tempat-tempat keramaian agar aman dari aksi teror," ucap Dicky.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan kepolisian memperketat jalurnya masuk narkotika menjelang Natal dan tahun baru. "Kita perketat penjagaan yang diperkirakan tempat masuknya narkotika, seperti di Pelabuhan Parepare, Bulukumba, Bone dan Barru," ucap Anton. "Menjelang tahun baru itu biasanya narkotika banyak diedarkan.”
Anton menyatakan kepolisian akan menggunakan segala cara agar barang haram tersebut tak masuk di Sulawesi Selatan. Berbagai cara dilakukan termasuk di antaranya dengan menggunakan anjing pelacak, pendeteksi cepat, dan pembentukan tim khusus.
DIDIT HARIYADI