TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar apel bersama ratusan personel Manggala Agni dari 37 daerah operasi (daop). Apel tersebut digelar dalam rangka konsolidasi antisipasi kebakaran hutan dan lahan 2017.
"Apel ini dilakukan satu kali dalam lima tahun," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Raffles Brotestes Panjaitan di Kementerian Lingkungan Hidup, Jumat, 16 Desember 2016.
Raffles menjelaskan, dalam acara ini, Kementerian juga menyerahkan 6.287 alat pemadaman kebakaran hutan dan lahan, antara lain 62 mobil operasional lapangan, 80 mobil pengangkut peralatan, 7 mobil tangki air, dan 1.330 sepeda motor.
Diserahkan pula 205 pompa pemadam, 1.365 selang pemadam, 2.320 jet shooter, dan alat pendukung lain. Para petugas pemadam kebakaran hutan itu juga diberi bahan adiktif ramah lingkungan sebanyak 66.250 liter untuk mempermudah pemadaman api dan wearpack 1.000 setel.
Sebagian peralatan dihibahkan kepada masyarakat dan kesatuan pengelolaan hutan di tujuh provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Raffles berujar, untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, anggota Manggala Agni telah diberikan pelatihan dasar berupa pelatihan sistem informasi grafis (GIS), global positioning system (GPS), pergudangan, dan lainnya.
Satuan Manggala Agni ini dibentuk pada 2002 dengan tugas utama mencegah, memadamkan, menangani kebakaran hutan dan lahan serta operasi penyelamatan. Sampai saat ini, terdapat 1.969 personel Manggala Agni yang tersebar di 37 daop dari sebelas provinsi dan 1.171 personel non-daop di 18 provinsi.
AHMAD FAIZ