TEMPO.CO, Surabaya Kepolisian Daerah Jawa Timur menurunkan sebanyak 11.945 personel untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru. "Itu mencakup seluruh Polda Jawa Timur dan Polres," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mengare, di Mapolda Jawa Timur, Kamis, 14 Desember 2016.
Barung mengatakan belasan personel itu akan ditempatkan di tempat ibadah, objek vital, tempat wisata, serta kegiatan masyarakat yang akan menyelenggarakan perayaan tahun baru. Kepolisian meminta masyarakat mendukung kegiatan tersebut dan melapor jika akan mengadakan kegiatan.
Barung menambahkan, pengamanan yang sudah masuk dalam rencana pengamanan kalender Kamtibmas itu akan menerapkan sistem pengamanan terbuka maupun tertutup. "Itu kami lakukan dalam rangka mengantisapasi ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan," ucapnya.
Pengamanan itu, menurut Banung juga untuk mengantisipasi ancaman aksi dari teroris yang beberapa waktu lalu terjadi di Bekasi, Jawa Barat. "Penangkapan terduga teroris di Ngawi terkait jaringan Bekasi kemarin bagian dari deteksi dini itu," kata mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan tersebut.
Terkait ancaman terorisme, Barung enggan menjelaskan secara rinci daerah-daerah mana saja di Jawa Timur yang rawan ancaman. "Itu rahasia intelijen," ujarnya. Menurut dia, penangkapan terduga teroris di Ngawi merupakan bentuk dukungan Polda Jawa Timur mengantisipasi dini terjadinya aksi teror.
NUR HADI