TEMPO.CO, Samarinda - Kepolisian Resor Kota Samarinda meningkatkan pengamanan perayaan Natal tahun ini untuk memperlancar umat Kristiani menjalankan kegiatan ibadahnya.
Kepala Bagian Operasi Polres Kota Samarinda Komisaris Dandy mengatakan ada sekitar 300 personel yang akan diturunkan dari sekitar 1.000 kekuatan polisi di Samarinda. Peningkatan pengamanan ini masih berkaitan dengan peristiwa bom Gereja Oikumene Sengkotek, Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Samarinda, pada 13 November 2016.
"Ya, pengamanan ditingkatkan. Kami menyiagakan 300-an personel. Itu di luar Brimob," kata Dandy, Kamis, 15 Desember 2016.
Baca juga: Otak Bom Gereja Samarinda Ajak Muridnya ke Suriah
Menurut dia, selain mengamankan tempat ibadah, polisi terus mengawasi gerak-gerik kelompok pelaku bom Samarinda, Juhanda. Sebelumnya, polisi menangkap tujuh orang yang terkait dengan pengeboman. Polisi memeriksa sekitar 21 orang yang tergabung dalam kelompok ini. Sisanya dipulangkan karena tidak terbukti terlibat aksi pengeboman.
"Kalau mereka (kelompok) masih terus dipantau. Kami sudah mempunyai semua datanya," ujar Dandy.
Sampai saat ini, Dandy mengatakan, polisi masih menginventarisasi tempat ibadah di Samarinda. Begitu juga jadwal pelaksanaan ibadah agar memudahkan pengamanan. "Dengan data itu, kami bisa memetakan kerawanan," katanya.
FIRMAN HIDAYAT
Baca juga:
Final Piala AFF, Hansamu Yama Pranata Dipuji Media Asing
'Bila Menista Agama, Mayat Ahok Tak Menyeberang ke Jakarta'
Debat Kandidat, Ini Visi dan Misi Ahok