Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bubur Es dan Nelayan di Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

image-gnews
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Fakultas Teknik Mesin Universitas Indonesia menjalankan program adopsi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Fakultas Teknik Mesin Universitas Indonesia menjalankan program adopsi.
Iklan

INFO NASIONAL - Sebagian besar nelayan tradisional Indonesia masih menggunakan es balok untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Tak jarang cara konvensional ini membuat rugi para nelayan.

Pasalnya, penggunaan es balok ini kurang maksimal karena permukaan es yang keras bisa merusak ikan. Selain itu, luas permukaan kontak ikan dengan es yang kecil menyebabkan perpindahan kalor kurang maksimal. Proses pendinginan yang kurang baik ini pun akan membuat kualitas ikan cepat turun, sehingga harga ikan cepat jatuh. Akibatnya, dapat mengurangi pendapatan nelayan.

Bukan hanya itu, nelayan juga harus kembali ke daratan jika es balok telah habis mencair, sehingga tidak bisa melaut lebih lama.

Melihat kondisi ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) melalui Program Adopsi Pulau mengajak Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, untuk membantu permasalahan para nelayan di Indonesia, khususnya yang berada di pulau-pulau kecil/terluar (PPKT).

Gayung pun bersambut. Kebetulan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, saat ini lagi memikirkan bagaimana untuk mengimplementasikan mesin bubur es (es slurry generator) hasil temuan mereka kepada para nelayan. "Kami mulai mengembangkan alat ini sekitar tahun 2010. Awal yang berat saat itu adalah mencari referensi," ujar Agus S. Pamitran, Dosen dan Peneliti dari Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Pembuatan alat ini menurut Agus, karena melihat permasalahan nelayan yang kesulitan mendapatkan es. Ditambah lagi dengan permasalahan pencemaran pantai yang menyulitkan nelayan untuk bisa melaut lebih lama,  dan membuat mereka lebih jauh dari pantai untuk mendapatkan ikan yang bagus. "Akhirnya, kami pun mencoba mengembangkan alat yang bisa membantu para nelayan ini untuk mendapatkan es dengan lebih mudah. Kebetulan, saya sebagai member di laboratorium teknik pendingin Departemen Teknik Mesin. Saya berdiskusi dengan rekan-rekan lab untuk pengembangan sebuah alat pembuat bubur es dari air laut," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ice slurry generator adalah alat pembuat bubur es dengan menggunakan air laut sebagai bahan dasar pembuatan bubur esnya. Temperatur bubur es yang dihasilkan alat ini bisa di bawan nol derajat celsius, sehingga membuat kualitas ikan dapat dijaga dengan baik. "Jadi nelayan yang akan menggunakan alat ini nantinya bisa memperpanjang usia simpan ikan dan produk ikan mereka," kata Agus.

Menurut Agus, alat ini bisa membuat bubur es sebanyak 10 hingga 15 liter per jam atau 240 hingga 300 liter per hari.  Dengan menggunakan bubur es ini, semua tubuh ikan akan dingin dan segar serta tidak ada memar. "Ini akan membuat harga ikan yang dijual juga tetap tinggi dan bisa dikirim juga ke tempat-tempat lainnya."

Selain untuk menjawab kebutuhan nelayan, kata Agus, pengembangan alat ini juga dalam rangka  menumbuhkan kemandirian produk-produk dalam negeri. "Karena, ketika kami masih dalam proses pengembangan alat ini dua tahun lalu, mulai kami mendengar produk-produk dari luar memasarkan alat serupa. Jadi kami ingin nelayan-nelayan kita yang sangat besar jumlahnya ini bisa menikmati produk-produk dari dalam negeri sendiri dan tidak dari luar," tuturnya.

Ia menuturkan alat ini meski belum sempurna tapi akan terus dikembangkan. "Jadi ini satu hal yang baik dari KKP mengajak kami untuk mengimplementasikan alat ini. Karena kalau tidak, alat ini akan terus di lab saja. Tapi dengan diimplementasikan di masyarakat, kami akan tahu kekurangan-kekurangannya," kata Agus.

Alat pembuat bubur es hasil karya Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ini rencananya akan diimplementasikan pertama kali untuk para nelayan di Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur. "Saya berharap, alat ini juga nantinya bisa dikembangkan di tempat-tempat lain. Karena itu, alat ini kami buat sesederhana mungkin dan perawatannya mudah," kata Agus. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.