INFO NASIONAL -Tiga gili (pulau-pulau kecil) sudah populer namanya di seantero dunia. Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air menjadi destinasi wisata utama para pelancong yang datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keindahannya seakan tiada tara.
Lombok tak ada matinya. Keindahan lain pun tersaji di alamnya. Gili-gili lain siap menyambut wisatawan dari berbagai penjuru negeri. Khususnya Gili Nanggu, di daerah Sekotong, Lombok Barat. Pulau dengan pasir putih bagai tepung ini dapat dijangkau melalui beberapa titik, antara lain dari Pelabuhan Lembar, Tawun, Batu Kijuk, dan Sekotong.
Lokasi ini telah berkembang sebagai destinasi wisata pilihan sejak akhir 1990-an. Tapi baru beberapa tahun belakangan namanya mulai mencuri perhatian traveler dari berbagai penjuru dunia, sehingga di beberapa dermaga ada saja nelayan yang menyewakan kapal-kapal mesin untuk mengantar mereka ke Gili Nanggu ini. Bahkan di tempat penyewaan tertentu disediakan pula sewa alat snorkeling dan pancing. Tak mahal, tawar-menawar masih bisa dilakukan.
Gili Nanggu berada di sisi barat Pulau Lombok, dikenal memiliki keindahan taman laut dan terumbu karang yang asri. Ragam ikan-ikan pun hilir-mudik di lautnya yang biru bening. Terdapat dua titik snorkeling di sana. Di sisi timur pulau terdapat habitat ikan-ikan warna-warni nan indah, sedangkan di sisi selatan memiliki keindahan terumbu karang yang eksotis.
Pulau dengan luas sekitar 12,5 hektare ini pun mempunyai cottage dan bungalow dengan desain rumah adat suku Sasak. Pondok-pondok kecil yang menghadap ke lautan lepas pun terdapat di sana, di atas pasir putih yang lembut.
Baca Juga:
Sampai di Gili Nanggu, jangan lupakan tempat penangkaran penyu yang terbuka untuk umum. Di sana penyu-penyu dari tukik (anak penyu) sampai yang sudah cukup besar dan siap dilepas ke lautan bisa dilihat dalam bak-bak. Penyu sisik (Eretnochelys imbricata) adalah sebagian besar jenis yang ditangkarkan.
Usaha pemeliharaan dan penangkaran binatang langka dan dilindungi di wilayah Gili Nanggu ini sudah dilakukan sejak 1997. Dari hasil penangkaran, mereka sudah melepas 1.000 ekor penyu sisik. Hingga saat ini, jumlah populasi penyu di penangkaran tak kurang dari 200 ekor. Pelepasan penyu sisik ini biasanya dilakukan oleh para tamu saat penyu berumur satu sampai satu setengah tahun. Prosesi pelepasan penyu-penyu tersebut dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat beserta wisatawan.
Wisatawan yang diundang saat pelepasan memberikan donasi untuk proses penangkaran penyu. Donasi tersebut digunakan untuk mengurus penyu, seperti untuk kebersihan dan makanan penyu. Pengelola kemudian memberikan sertifikat kepada wisatawan sebagai bentuk terima kasih.
Gili Nanggu seolah menjadi "kepala" dari rangkaian gili-gili di sekitarnya. Begitu mendarat di Gili Nanggu saja, pengunjung sudah disambut oleh gapura kuning bertulisan "Gita Nada" (Gili Tangkong, Nanggu, dan Sudak), seakan penanda tempat ini adalah induk dari gili-gili di sekitarnya. Bila menjelajah pulau lebih ke dalam lagi, wisatawan bakal lebih banyak mendapati keindahan yang disajikan. (*)