TEMPO.CO, Banda Aceh - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengatakan perbaikan sarana dan prasarana sekolah yang rusak karena gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh menjadi tanggung jawab kementeriannya.
"Ada sekitar 82 sekolah rusak di Kabupaten Pidie Jaya, rata-rata ringan. Yang rusak berat lima sekolah," kata Muhadjir usai menemui jajaran kepala sekolah se-Kabupaten Pidie Jaya di SMA Negeri 1 Mereudu, Pidie Jaya, Jumat, 9 Desember 2016.
Selain di Pidie Jaya, sejumlah sekolah di Kabupaten Pidie juga mengalami kerusakan. Adapun sekolah yang rusak di Pidie sebanyak 32 bangunan. "Rinciannya (SD, SMP, SMA) saya tak hafal," ujar Muhadjir.
Contoh kerusakan total, kata dia, dialami sebuah gedung SD di kawasan Pelandok Tunong, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. "Itu (rubuh) rata, dan tanahnya menganga. Jadi harus pindah, sedang mencari lahan kosong (sebagai ganti)," kata dia.
Muhadjir yang mengaku sudah mengobservasi wilayah terdampak gempa sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi itu menyebut perbaikan tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) dari Presiden Joko Widodo. "Akan dipercepat, untuk (urusan) sekolah itu menjadi tanggung jawab Kemendikbud," ujar Muhadjir.
Kementerian Pendidikan, kata Muhadjir, akan menyiapkan dua pilihan bagi siswa yang sekolahnya tak dapat dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. "Nanti pakai tenda dan juga kelas darurat, tadi saya sudah bantu beberapa sekolah untuk gotong royong pembangunan kelas darurat."
Menurutnya belum ada estimasi mengenai total biaya yang digelontorkan pemerintah untuk perbaikan sekolah. "Belum (bisa tentukan estimasi), tapi biaya dari (pemerintah) pusat, dan tak pakai tender karena dalam keadaan bencana," tutur Muhadjir.
YOHANES PASKALIS