TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki memaparkan rincian terbaru kerugian akibat gempa di Pidie Jaya, Aceh kepada Presiden Joko Widodo. Berdasarkan laporannya, ada 12 ribuan rumah rusak akibat gempa tersebut.
"Ada 105 ruko runtuh, 12.560 unit rumah rusak ringan hingga berat, 49 masjid roboh, dan 1 RSUD Pidie Jaya rusak berat," ujar Teten dalam rapat koordinasi penanganan bencana Pidie Jaya dengan Presiden Joko Widodo di Banda Aceh, Kamis, 8 Desember 2016.
Teten mengatakan, bahwa kerusakan akibat gempa tidak hanya di Kabupaten Pidie Jaya. Di Kabupaten Bireun, kerusakan akibat gempa juga cukup parah.
Berdasarkan rinciannya, di Bireun, ada 41 rumah rusak ringan hingga berat, 1 masjid rusak berat, satu bangunan sekolah rusak, dan satu kilang padi rusak. Sementara itu, di Kabupaten Pidie, ada 40 rumah rusak.
Teten menambahkan bahwa proses penanganan terus berlanjut. Proses pendataan korban, pembersihan lokasi, serta penanganan medis masih berjalan. Berdasarkan data yang diterima Tempo, ada 52 tenaga medis bantuan antara lain dari Banda Aceh, Makassar, Jakarta, dan Yogyakarta.
Baca Juga:
Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, total ada 102 korban tewas, 1 hilang, 136 luka berat, 616 luka ringan, serta 10.029 mengungsi.
Gempa bumi di Pidie Jaya terjadi dengan kekuatan 6,5 SR sekitar pukul 05.36 WIB, Rabu, 7 Desember 2016. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 5,25 Lintang Utara dan 96,24 Bujur Timur, tepatnya di darat pada jarak 106 kilmeter arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.
ISTMAN MP
Baca juga:
Tiba di Aceh, Jokowi Langsung Pimpin Rapat Penanganan Gempa
Tulis Status Bernada Kebencian SARA, Pria Ini Ditangkap
Siapa Hatta Taliwang yang Jadi Tersangka Dugaan Makar?