TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyesalkan penghentian kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) di Bandung, Selasa, 6 Desember 2016. “Kami menyesalkan kejadian itu, semoga tidak ada kejadian seperti itu lagi, dan kejadian ini tentu harus betul-betul kita selesaikan supaya tidak mengganggu ketentraman dan toleransi yang selama ini kita miliki di Jawa Barat,” kata dia selepas menghadiri Sidang Paripurna Pengesahan Anggaran 2017 di DPRD Jawa Barat di Bandung, 7 Desember 2016, malam.
Aher mengatakan, akan mencari solusi untuk mencegah peristiwa serupa tidak terulang kembali. “Harus segera dicari solusi, dijaga, ke depan tidak boleh terjadi hal-hal seperti itu lagi. Dan ke depan ada Natal dan Tahun Baru, tentu kita Insya Allah menjamin bersama TNI dengan Polri menjamin rasa aman bagi siapapun warga Jawa Barat, khususnya teman-teman yang merayakannya,” kata dia.
Baca: Ridwan Kamil Sesalkan Intimidasi dalam Ibadah Kebaktian di Sabuga
Dia memitna kejadian itu tidak mengganggu ketentaram dan toleransi yang ada selama ini di Jawa Barat. “Jawa Barat sangat tenteram, masyarakatnya toleran luar biasa. Jangan sampai terganggu dengan kejadian seperti ini,” kata Aher.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyesalkan peristiwa itu. “Kita prihatin dengan terjadinya peristiwa it,” kata dia pada Tempo, di Gedung DPRD Jawa Barat, Rabu, 7 Desember 2016.
Ineu mengingatkan, belum lama dicanangkan komitmen bersama dalam Apel Nusantara Bersatu untuk toleransi dan saling menghargai untuk menjaga soliditas bersama. “Kami menghimbau masyarakat khususnya yang minoritas agar jangan khawatir, kita tetap akan menjaga ketenangan mereka dalam beribadah,” kata dia.
Baca: Ormas PAS dan DDI Paksa Kebaktian KKR di Bandung
Menurut Ineu, hak bagi setiap warga negara untuk bisa menjalankan ibadahnya. “Saling menghargai, toleransi, dan kekeluarga di antara umat beragam ini perlu menjadi perhatian kita bersama supaya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini ke depan,” kata dia.
Pendeta Stephen Tong menghentikan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) di Bandung setelah diprotes sejumlah ormas. “Hari ini sampai di sini dulu, kita boleh bubar,” kata dia di depan puluhan jamaah yang menunggu kegiatan kebaktian yang dijadwalkan dimulai pukul 7 malam, Selasa, 6 Desember 2016.
Panitia KKR Natal memutuskan menghentikan kelanjutan kebaktian itu setelah bernegosiasi dengan perwakilan kelompok ormas yang berunjuk rasa sejak siang hari difasilitas pihak kepolisian. Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Winarto mengklaim, penghentian kegiatan KKR itu keputusan panitia.
AHMAD FIKRI