TEMPO.CO, Banda Aceh - Pascagempa besar yang berpusat di Pidie Jaya, Aceh, telah terjadi gempa susulan sebanyak 319 kali yang tercatat di Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar. “Datanya sampai pukul 07.00 WIB hari ini. Itu yang tercatat di alat. Yang dirasakan warga di sekitar Pidie sebanyak enam kali,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Eridawati kepada Tempo, Kamis, 8 Desember 2016.
Menurut Eridawati, alat di stasiun mencatat, getaran gempa dalam ukuran terkecil. Gempa susulan itu terjadi karena proses penormalan gerakan tanah seusai gempa utama di Pidie Jaya. Bahkan, untuk hari-hari biasa dalam keadaan normal saja, alat pencatat gempa di Aceh itu merekam lima-enam kali aktivitas gempa dalam skala kecil.
Pascagempa yang melanda Pidie Jaya sebesar 6,5 skala Richter pada Rabu, 7 Desember 2016, warga di sana merasakan enam kali gempa susulan. Terakhir, gempa dirasakan pada Rabu pukul 23.05 dengan kekuatan 5 SR. Gempa itu berpusat di 32 kilometer timur laut Kabupaten Aceh Besar. ”Gempa-gempa itu masih berhubungan dengan gempa di Pidie Jaya,” ujar Eridawati.
Gempa di Pidie Jaya, berdasarkan data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Nasional, mengakibatkan 94 orang meninggal, 128 orang luka berat, 489 orang luka ringan, dan ratusan bangunan rusak.
ADI WARSIDI