INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dinilai sukes membangun infrastruktur, terutama infrastruktur untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIV dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV. Pembangunan infrastruktur itu menelan biaya sekitar Rp 2,3 triliun.
"Selain olahraga, pembangunan sepanjang 2016 yang dapat dikatakan sukses adalah di bidang pariwisata,” kata Denny Juanda, Asda II Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saat ditemui di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 6 Desember 2016.
Baca Juga:
Menurut dia, apresiasi banyak diberikan karena kondisi lapangan pasca PON terawat baik dan nyaman. Tak hanya kualitas stadion-stadion yang nyaman untuk bertanding, melainkan stadion tersebut dinilai layak untuk perhelatan event internasional, yakni Asean Games 2018.
Selain Pakansari, PON juga memberikan warisan stadion bagus kaliber internasional lain di kota besar di Jawa Barat. Seperti, Stadion Wibawamukti di Bekasi, Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Stadion Patriot di Karawang, dan Stadion Bandung Lautan Api (GBLA) di Kota Bandung.
“Selain sarana olahraga, pembangunan dilakukan dari tiga aspek lain, yakni sektor kesehatan, pariwisata, dan pendidikan,” ucap Denny.
Baca Juga:
Denny mengatakan pembangunan sektor pariwisata terdiri dari dua macam, yaitu umum dan berbasis geopark. Sementara untuk bidang pendidikan, 5000 ruang kelas dibangun setiap tahun. Adapun pada bidang kesehatan, 100 puskesmas dibangun setiap tahun.
Pariwisata dengan kategori umum berarti jenis wisata yang menjual pemandangan alam dan cerita rakyat. Sementara pariwisata berbasis geopark terbagi dalam beberapa kategori, yaitu konservasi, geodiversity, biodiversity, dan kondisi kultural.
Pembangunan pariwisata saat ini sedang berfokus pada Geopark Ciletuk, Sukabumi, dan Pelabuhan Ratu yang melibatkan 8 kecamatan. Kedua destinasi wisata tersebut ditujukan sebagai wisata dunia.
"Di sini, Asda II melakukan supervisi dan koordinasi dengan Disparbud. Saat ini, pariwisata di masyarakat sudah jalan. Kami tetap memprioritaskan pembangunan pariwisata demi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Denny.
Pemerintah mendukung pertumbuhan pariwisata dengan membangun aksesibilitas, seperti jalan, yang porosnya harus bagus, begitu pula dengan jalan kereta dan pelabuhan. Selain itu, lingkungan harus terjaga dan masyarakat harus terdidik menjaga obyek wisata.
Kendala yang dihadapi selama proyek pembangunan di Jawa Barat adalah persoalan respons atau dukungan dari masyarakat. Pemerintah seolah-olah belum menyosialisasikan proyek pengerjaan. "Pembebasan lahan pun menjadi sebuah tantangan. Apabila proses pembebasan lahan berjalan mulus, sebenarnya pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan baik," ujar Denny. (*)