TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, mengatakan siap mendapat sanksi terkait dengan acara parade bertema "Kita Indonesia" di Bundaran HI, Ahad, 4 Desember 2016. Sejumlah peserta terlihat membawa atribut Partai NasDem dan Golkar.
"Coba tanyakan ke pelaksana tugas, barangkali kalau melanggar, kami siap menerima konsekuensinya untuk kebaikan yang kita rasakan," kata Surya seusai acara di Bundaran HI, Ahad, 4 Desember 2016.
Baca Juga:
Parade "Kita Indonesia" yang digelar bareng dengan acara mingguan hari bebas kendaraan bermotor (car-free day) di Jalan Sudirman-Jalan M.H. Thamrin, mendapat protes dari inisiator CFD, Alfred Sitorus. Sebab, acara CFD semestinya tidak boleh digunakan untuk kepentingan partai politik. Alfred pun meminta Pemerintah Daerah DKI Jakarta memberikan sanksi terhadap penyelenggara acara ini.
Menurut Surya, adanya atribut partai politik di parade yang berbarengan dengan CFD itu seharusnya tidak masalah. Bahkan, kata dia, sangat bagus ketika ada partai yang membaur dengan masyarakat.
"Bagus juga, partai kan berperan dalam sebuah aspek kehidupan kebangsaan. Masak, partai berperan di DPR saja. Apa partai berani duduk saja? Tak boleh itu," kata dia.
Surya mengatakan acara ini bertujuan mengekspresikan kepedulian terhadap seluruh kelangsungan perjalanan kehidupan kebangsaan Indonesia. Syaratnya, acara tidak boleh meninggalkan semangat persatuan.
"Apalah artinya CFD dibandingkan dengan persatuan bangsa ini. Sejujurnya, itu yang saya katakan. Jadi, yang mau CFD boleh, mau sedikit menari boleh," kata dia.
MAYA AYU PUSPITASARI