INFO JABAR - “Jangan sampai bahasa Sunda bernasib sama dengan beberapa bahasa daerah lain yang dikabarkan punah,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida dalam Kongres Basa Sunda X yang digelar Disparbud Jawa Barat bekerja sama dengan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), Jumat, 2 Desember 2016.
Menurut Hernida, acara tetap lima tahunan ini mendiskusikan serta membahas berbagai masalah dalam perkembangan bahasa, sastra, dan aksara Sunda. Tahun ini, pihaknya mencoba menempatkan bahasa dan sastra kepada khalayak yang juga dituangkan dalam tema Kongres Bahasa Sunda X “Merenahkeun Basa jeung Sastra Sunda di Balaréa". Kongres digelar pada 30 November hingga 2 Desember 2016.
“Kami coba merumuskan, menggali, memelihara, dan mengembangkan bahasa daerah sebagai akar kebudayaan daerah,” kata Ida. Perjuangan melestarikan bahasa ini sudah dilakukan sejak lama. Hampir 100 tahun atau tepatnya 92 tahun, kongres ini rutin digelar. Para pejuang bahasa memulai Kongres Bahasa Sunda pertama kali di era kolonial, yakni di Bandung pada 12-14 Oktober 1924, dengan penyelenggara Java Institut yang dipimpin Prof Husen Djayadiningrat.
Semangat itu pula yang tetap berkobar hingga saat ini. Bersama LBSS, Disparbud Jawa Barat tetap semangat menjaga bahasa Sunda seperti tertuang dalam agenda Kongres Basa Sunda, yaitu pada 1954, 1956, 1958, 1961, 1987, 1993, 2001, 2005, dan 2011. Pada 2016, kongres didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Wahyu Iskandar menambahkan, kongres ini melibatkan pengarang, seniman, serta para guru bahasa Sunda se-Jawa Barat. “Ada 20 pemakalah tampil menyampaikan gagasannya sesuai kompetensinya. Para pemakalah tersebut dibagi dalam sidang pleno dan paralel,” katanya menjelaskan.
Kongres Basa Sunda X menghasilkan rekomendasi mengenai langkah-langkah strategis dan praktis dalam mengembangkan bahasa dan sastra Sunda, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah, atau di lingkungan yang lebih luas yaitu di masyarakat. Hayu mumule Basa Sunda!.