TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bertato dihakimi massa karena diduga sebagai provokator dalam Aksi Bela Islam III. Beberapa peserta aksi mengatakan, pelaku berupaya mengusir massa dengan mengacungkan senjata tajam.
"Jangan mundur, lawan," teriak seseorang di antara kerumunan peserta aksi yang berkumpul di taman depan Monumen Nasional sisi Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016. "Provokator itu, tangkap," teriak peserta aksi lainnya.
Beberapa personel Polisi Militer yang berada di dekat lokasi segera menangkap pelaku yang sempat dihakimi massa. "Sudah, sudah. Mundur. Sudah kami tangkap," kata salah seorang petugas. Terlihat luka dan darah mengucur dari kepala pria yang mengenakan kaus warna hitam ini.
Baca:Peserta Demo 212 Menyoraki Kapolri Tito yang Sedang Pidato
Akibat kejadian ini, suasana di lokasi sempat panas. Peserta yang emosi terus berusaha untuk mengejar pelaku yang sedang digiring petugas. "Mabok itu orang," kata salah seorang saksi mata.
Sementara itu, sebagian peserta aksi berupaya untuk menenangkan massa. "Sudah. Kembali bikin saf salat," kata seorang yang mengenakan atribut FPI.
Aksi Bela Islam III ini merupakan kegiatan berdoa dan salat jumat bersama. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari dua aksi sebelumnya yang meminta agar Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama ditahan karena kasus penistaan agama.
AHMAD FAIZ
Baca:
Presiden Jokowi: Yang Pasti Saya Salat Jumat
Benarkah Sri Bintang Cs Makar? Begini Analisis Pakar Hukum