INFO JABAR - Apel Nusantara Bersatu yang digelar di lapangan Gasibu, Bandung, Rabu, 30 November 2016, tidak hanya dipadati puluhan ribu orang, melainkan ratusan pedagang kaki lima.
Sama seperti peserta aksi, para pedagang itu juga kompak menggunakan ikat kepala warna merah putih. Mereka bertugas membagikan makanan secara cuma-cuma untuk para peserta apel kesatuan. Dengan sigap, mereka melayani masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Jawa Barat. Jajanan yang disuguhkan pun bervariasi, mulai makanan siap saji hingga makanan berat.
Baca Juga:
Apel yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini memang berbeda dari apel lain. Dalam apel ini, para PKL dilibatkan untuk melayani konsumsi peserta apel siaga tersebut. Pelibatan PKL itu membuat mereka sumringah.
Misalnya, Yusuf, PKL asal Cilacap yang menjual somay ini mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Untuk acara ini, dia menyiapkan kurang lebih 100 porsi dan langsung habis dalam waktu kurang dari setengah jam. Kondisi itu pun membuatnya senang karena dapat memberikan kebahagiaan buat mereka yang menjaga kesatuan Indonesia. Bahkan dengan modal yang dikeluarkan, dia hanya mendapat untung minimum.
"Saya tidak paham tentang kegiatan ini. Namun saya ingin Indonesia tetap utuh sebagai NKRI," kata pria 38 tahun ini kepada Tim Humas Jawa Barat di sela kegiatan.
Baca Juga:
Hal senada juga disampaikan Junaedi, pedagang lain. "Banyak orang di negeri ini yang sudah antipati terhadap negaranya sendiri. Sekarang zaman serba sulit, banyak yang hanya mementingkan diri sendiri. Namun mereka peduli sama orang lain dengan menjaga keutuhan negara ini. Karena itu, saya ikut acara ini. Sebab, mereka peduli terhadap nasib saya," ucap warga Jalan Gagak, Kota Bandung ini.
Para pedagang ini disebar panitia kegiatan di seputar Lapangan Gasibu, seperti Jalan Diponegoro, Jalan Surapati, dan jalan lain yang dipadati peserta apel.
Susanti, salah satu siswa SMA yang ikut apel siaga, mengatakan acara ini sebagai implementasi dari apa yang diterima dia dari bangku sekolah.
"Kegiatan ini bagus karena saya bisa kenal dengan banyak orang dari sekolah lain. Seperti yang diajarkan di sekolah, di sini kita belajar toleransi, saling menghormati, dan menjaga kesatuan bangsa. Semoga acara ini bisa digelar di waktu yang akan datang," ujarnya. (*)