TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo meyakini menghangatnya situasi politik di Tanah Air tidak akan berpengaruh terhadap kegiatan bisnis para pengusaha-pengusaha di Indonesia. Jokowi berpendapat para pengusaha Indonesia sudah bisa memilah urusan politik dan ekonomi agar iklim investasi di Indonesia tetap baik.
”Ketua Kadin (Rosan P. Roeslani) tadi bilang kalau pengusaha sudah bisa memilah ini wilayah politik, itu wilayah ekonomi. Tidak dicampur aduk. Itu bagus dan akan mendewasakan kita,” ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.
Sebagaimana diketahui, situasi politik di Indonesia tengah memanas karena menjelang pilkada, terutama pilkada DKI Jakarta. Salah satu calon, Basuki Tjahaja Purnama, misalnya, terseret perkara penistaan agama, yang memicu demo besar pada 4 November lalu dan berpotensi berlanjut pada 2 Desember.
Presiden Joko Widodo melanjutkan, situasi politik yang memanas menjelang pilkada di Indonesia adalah hal yang wajar. Namun, jika orang-orang menanggapinya secara berlebihan, hal itu bisa berkembang menjadi sentimen buruk di perekonomian yang berpengaruh ke iklim investasi.
Presiden berkata, sentimen positif dalam hal perekonomian adalah hal yang sulit dijaga. Sekalinya kempis, kata dia, hal itu susah dibangun lagi. Karena itu, Jokowi meminta para pengusaha menjaganya dengan tidak terpengaruh oleh isu-isu politik pada saat kondisi sedang positif.
”Saya mohon bantuan pimpinan dan anggota Kadin untuk momentum positif ini. Momentum positif adalah peluang baik bagi Anda juga. Setiap investor pasti butuh partner lokal. Ambillah kesempatan itu,” ucap Jokowi.
ISTMAN MP