Megawati Sering Mengeluh Soal Ekonomi Indonesia

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Soekarnoputri banyak mengeluhkan soal ekonomi Indonesia. Perekonomian negeri ini, dinilai Megawati, ibarat kapal yang hampir tenggelam. Demikian disampaikan Wakil Presiden Hamzah Haz, Minggu (21/4) malam. Berbicara saat menutup perayaan Harlah ke-68 dan Konferensi Besar ke-14 Gerakan Pemuda (GP) Ansor, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Hamzah mengungkapkan, keluhan-keluhan Presiden Megawati tersebut ditujukan kepada dirinya. "Presiden terkadang mengeluh, ini bagaimana Bapak, keadaan kita," kata Hamzah. Menjawab keluhan tersebut, Hamzah mengaku berusaha menghibur dan menguatkan hati Presiden. Dia justru mengajak Megawati untuk mensyukuri keadaan sekarang, yang menurutnya sudah mulai bertumbuh. "Kata saya, nggak usah risau. Kapal kita tidak tenggelam saja sudah bersyukur," kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. Hamzah juga menjelaskan, seharusnya bangsa Indonesia sudah bangkrut. Dia mengilustrasikan nilai aset yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang tidak sebanding dengan hutang-hutang yang harus ditanggung. Utang dalam dan luar negeri Indonesia sudah mencapai Rp 1.300 triliun. Aset yang dimiliki, yang terdiri dari aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai Rp 1.000 triliun, dan aset yang dikuasai Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) senilai Rp 500 triliun. Dari sekian aset BPPn itu, yang terjual sekitar 20 persen. Namun demikian, Hamzah masih berupaya menumbuhkan rasa optimistik. Dia mengharapkan masyarakat memberikan kepercayaan pada dirinya dan Megawati. Kepercayaan itu dinilainya akan lebih meningkatkan pertumbuhan yang sudah ada. Oleh karena itu, Hamzah mengaku siap menerima saran dan kritik. "Saya minta Saudara tidak segan-segan memberi saran dan kritik. Saya ikhlas menerimanya," ujarnya. (Zacharias Wuragil–Tempo News Room)