TEMPO.CO, Bengkulu – Bursa Efek Indonesia meresmikan kantor perwakilan di Provinsi Bengkulu, pada Rabu 30 November 2016. Pembangunan kantor ini dilakukan untuk mempermudah penyebarluasan informasi mengenai pasar modal. Ini juga dirancang untuk mengenalkan dan mendekatkan diri kepada pemerintah daerah, intansi, asosiasi profesi, dan masyarakat di Bengkulu.
“Kami berharap dengan adanya kantor perwakilan di Bengkulu dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap investasi pasar modal,” kata Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan, saat peresmian Kantor Perwakilan BEI di Bengkulu.
Selain itu, kehadiran BEI kata Nicky diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor, serta mendorong perusahaan yang ada di daerah untuk memanfaatkan Pasar Modal sebagai sarana pembiayaan jangka panjang.
Apalagi kata dia data BEI mencatat potensi masyarakat untuk mendapatkankeuntungan yang signifikan dan konsisten setiap tahunnya dari pasar modal sangat besar.
Berdasarkan Data BEI rata-rata keuntungan dari investasi saham dalam 10 tahun terakhir tercatat mencapai 14,42 persen. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata keuntungan dari investasi di obligasi pemerintah yang mencapai 8,6 persen atau emas yang hanya mencapai 7,84 persen.
“Bahkan jika berinvestasi di deposito, rata-rata bunga yang didapatkan oleh nasabahn hanya mencapai 7,5 persen,” tambahnya.
Dia menjelaskan imbal hasil di saham di dapatkan dari rata-rata return indek harga saham gabungan (IHSG) selama 10 tahun terakhir. Sedangkan keuntungan dari investasi di obligasi pemerintah di dapatkan dari rata-rata tingkat pengembalian hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun.
Rata-rata keuntungan dari menyimpan dana di deposito diperoleh dari rata-rata bunga deposito yang didapatkan dalam waktu 1 bulan. Sedangkan rata-rata keuntungan investasi emas adalah berdasarkan rata-rata pertumbuhan harga emas setiap tahun dalam 10 tahun terakhir.
“Sekedar informasi, sampai dengan akhir Oktober 2016, jumlah investor pasar modal di Provinsi Bengkulu telah mencapai 839 single investor identification (SID) dan sebagian besar berada di Kota Bengkulu. Data itu mengindikasikan bahwa jumlah investor Provinsi Bengkulu memiliki potensi besar untuk bertambah lebih banyak lagi,” kata dia.
PHESI ESTER JULIKAWATI