TEMPO.CO, Jakarta - Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat membahas pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin ke Setya Novanto. Namun, dalam rapat ini, Ade tidak hadir. Ade mengatakan dia akan berangkat ke luar negeri untuk berobat.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan Ade tidak memberikan kepastian terkait dengan kehadirannya dalam rapat Bamus. "Dia tadi isyaratnya masih dua, antara datang dan enggak datang," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.
Fahri menuturkan rapat Bamus akan membahas jadwal sidang paripurna untuk memutuskan persetujuan pergantian Ketua DPR. "Keputusan persetujuan harus di paripurna," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Ade menegaskan, dengan atau tanpa kehadirannya, rapat Bamus harus tetap berjalan. "Malam ini, saya harus berangkat karena esok hari saya harus mulai (memperhatikan) urusan kesehatan saya," tuturnya sore tadi.
Dalam konferensi persnya, Akom—sapaan akrab Ade—bercerita dia sudah meminta rapat Bamus dilakukan Kamis sore. Namun rapat pimpinan DPR tidak mengabulkannya. DPP Partai Golkar pun meminta rapat digelar hari ini juga.
Akom menuturkan dia tidak tahu alasan partainya meminta rapat Bamus dipercepat. "Saya tidak tahu kenapa kebijakan simpang siur. Biar publik yang menilainya. Saya tidak suka intrik," ucapnya.
Padahal, kata Akom, dia ingin memimpin langsung rapat Bamus agar tidak menimbulkan fitnah di Partai Golkar. Akom menegaskan akan memproses pencopotan dirinya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Rapat Bamus ini pun hanya dihadiri tiga dari lima pemimpin DPR, yaitu Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Agus Hermanto.
AHMAD FAIZ
Baca juga:
Situasi Memanas, Jokowi Kerap Ditanya Pengusaha Soal Politik
SBY Tulis Petuah Panjang Lebar, Jokowi Geleng Kepala
Soal Tes DNA Positif, Ini Isi Obrolan Mario Teguh-Kiswinar