TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Zaitun Rasmin memastikan tidak ada orasi saat unjuk rasa Aksi Bela Islam III, Jumat, 2 Desember 2016. Menurut dia, orasi seperti Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu diganti dengan kegiatan tausiah dan doa bersama.
"Enggak ada (orasi), kan orasinya berubah jadi tausiah," kata Zaitun di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Selasa, 29 November 2016.
Zaitun juga mengimbau peserta aksi untuk tidak membawa atribut bendera. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kerusuhan. "Bawa bendera kan pakai bambu atau kayu, itu rawan. Jadi tidak usah. Kalau mau pakai bendera, diikat aja di kepala," ujarnya.
Baca juga: Demo 212, Polda Metro: Polisi Ikut Zikir dan Salat Jumat
Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi dengan GNPF-MUI di Biro Operasi Polda Metro Jaya, Selasa siang. Rapat dihadiri Panglima GNPF-MUI Munarman dan Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana.
Baca Juga:
Simak pula: Buruh Tetap Gelar Demo pada 2 Desember 2016
Aksi Bela Islam III rencananya diisi dengan istigasah dan doa bersama di kawasan Monas, Jakarta Pusat, mulai pukul 08.00 hingga 13.00. Kegiatan yang merupakan aksi lanjutan dari Aksi Bela Islam II ini masih memiliki tuntutan yang sama, yakni penyelesaian segera kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
INGE KLARA
Baca juga:
Situasi Memanas, Jokowi Kerap Ditanya Pengusaha Soal Politik
Soal Tes DNA Positif, Ini Isi Obrolan Mario Teguh-Kiswinar
Setya Novanto Bisa Dilantik Jadi Ketua DPR Esok Hari, Asal...