TEMPO.CO, Bojonegoro - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo meluas di 96 desa/kelurahan di 15 kecamatan dari total 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Minggu 27 November 2016. Turunnya hujan memicu meningkatnya Tinggi Muka Air (TMA) di sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, 15 kecamatan terdampak banjir itu dilintasi Sungai Bengawan Solo. Seperti Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan, Kasiman, Purwosari, Gayam, Malo, Kalitidu, Trucuk, Dander, Kecamatan Kota, Kapas, Kanor, Baureno dan Balen. Lokasi 15 kecamatan tersebut dilewati Sungai Bengawan Solo.
Sedangkan 96 desa/kelurahan terdampak banjir, berada di 8 desa/kelurahan di Kecamatan Kota. Seperti di Kelurahan Ledok Kulon, Jetak, Ledok Wetan, Mulyo Agung, Banjarejo, Campurejo dan Semanding. Yang terparah berada di Ledok Kulon, tepatnya di perkampungan di Jalan Matekram. Banjir di perkampungan pinggir Sungai Bengawan Solo itu, merendam sedikitnya 270 rumah, dengan ketinggian air di atas 50 centimeter. Penduduk sebagian telah mengungsi di Gedung Serba Guna Jalan KH Mas Mansyur, milik Pemerintah Bojonegoro. "Ya, kita tidur di pengungsian,” ujar Amin, warga Ledok Kulon.
Untuk mengantisipasi meluasnya banjir di perkotaan, Dinas Pekerjaan Umum dan BPBD Bojonegoro, menutup 58 pintu air darurat dengan karung berisi pasir. Pintu darurat di tanggul sebelah barat dan utara Kota Bojonegoro ini, dijaga polisi/TNI dan Linmas. Pintu air ditutup, begitu posisi Tinggi Muka Air Bengawan Solo sudah di posisi 14.94 phielschaal. "Untuk menekan air tidak masuk kota," ujar Kepala BPBD Bojonegoro Adi Sujarwo.
Pemerintah Bojonegoro juga telah membangun dapur umum di sejumah titik di 15 kecamatan terdampak banjir. Misalnya di Kelurahan Jetak dan Ledok Kulon, dapur umum melayani warga yang rumahnya terendam banjir. Bupati Bojonegoro Suyoto, yang berkunjung di beberapa tempat, meminta warga waspada dengan kondisi cuaca pekan-pekan ini. "Kita berharap banjir cepat surut," ujarnya saat berkunjung di Taman Bengawan Solo, utara Pasar Bojonegoro, Sabtu sore.
SUJATMIKO