TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Pelabuhan Perikanan Untia, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 26 November 2016. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyatakan pemerintah berkomitmen melindungi industri perikanan dan nelayan.
"Dengan Pelabuhan Untia ini, kami berikan solusi untuk meningkatkan produksi perikanan Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar," ucap Jokowi dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Sabtu, 26 November 2016.
Jokowi mengatakan Pelabuhan Untia berlokasi sangat strategis di Kawasan Industri Makassar (Kima) dan dekat dengan pelabuhan umum untuk ekspor. Karena itu, pengembangan Pelabuhan Untia diharapkan menjadi sentra produksi perikanan yang terhubung dengan pelabuhan perikanan lain di Sulawesi Selatan, yaitu Pelabuhan Perikanan (PP) Cempae, PP Maccinibajji, PP Kalibone, PP Potere, PP Beba, PP Labuang, PP Barombong, PP Boddia, PP Lonrae, PP Birea, PP Bentenge, PP Kajang, PP Tongke-tongke, dan PP Lappa.
Karena itulah, Jokowi berharap pengembangan Pelabuhan Untia akan menjadi pengembangan yang baik bagi produksi perikanan nasional. Terlebih lagi, target ekspor Sulawesi Selatan sangat besar, yakni 10 persen dari sasaran ekspor nasional.
Sementara itu, terkait dengan infrastruktur pendukungnya, seperti jalan sebagai akses transportasi, Presiden berjanji segera menginstruksikan kementerian terkait untuk membenahi permasalahan tersebut. "Untuk jalan yang kurang bagus, nanti setelah ini, saya telepon Menteri Pekerjaan Umum agar segera diperbaiki," ujarnya.
Jokowi juga mengingatkan jajaran pengelola untuk selalu memberikan pelayanan prima di Pelabuhan Untia. Satu hal yang disorotnya ialah mengenai pungutan liar. Ia mengimbau masyarakat tidak segan-segan melapor bila mendapati pungli. "Saya minta supaya pelayanan di PP Untia terus dijaga. Jangan sampai ada pungli di sini. Itu sangat tidak boleh," tutur Jokowi.
Dia mengatakan pelabuhan-pelabuhan baru akan dibersihkan, jangan sampai ada pungli. Jika masyarakat menemukan pungli, Jokowi meminta masyarakat segera melaporkan hal itu kepada tim Saber Pungli, agar mendapatkan pelayanan yang baik.
Dalam peresmian itu, turut hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Baca:
Disebut Ahok Bongkar APBD, Ini Jawaban Soni Sumarsono
Kasus Ahmad Dhani, Polisi Ancam Bawa Paksa Saksi
Buntet Pesantren Tak Dukung Demo 212, Kyai Adib: Ahok Kecil
AMIRULLAH