TEMPO.CO, Karawang - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karawang Toto Suripto menilai upah buruh di kabupatennya lebih besar daripada gaji pokok wakil rakyat. Dengan demikian, menurut Toto, buruh-buruh di Karawang sudah sejahtera.
Upah minimum kabupaten (UMK) yang mencapai Rp 3.605.272 dari sebelumnya Rp 3.330.505, menjadikan buruh di Karawang mendapatkan upah paling besar se-Indonesia. "Coba bandingkan dengan gaji pokok saya yang hanya sebesar Rp 2,4 juta. Saya minta harus disyukuri oleh buruh dengan UMK tertinggi di Indonesia saat ini tersebut, karena mengalahkan juga anggota Dewan," kata Toto, Kamis, 24 November 2016.
Kenaikan upah sebanyak 8,25 persen, menurut Toto, juga berdampak pada iklim investasi di Karawang. Toto mengaku banyak perusahaan di Karawang yang kerepotan menggaji buruh. Beberapa perusahaan di sektor tekstil, sandang, dan kulit (TSK) bahkan akan hengkang ke daerah yang upah minimumnya lebih rendah.
"Itu hak perusahaan. Kita enggak bisa ngelarang mereka bertahan di Karawang karena alasan UMK. Lagian memang tidak ada untungnya para perusahaan ini buat Karawang. Sebab, mereka membayar pajaknya saja ke Jakarta, tidak buat kabupaten," ujar Toto.
Namun Toto khawatir industri secara perlahan meninggalkan Karawang. Tren itu, menurut Toto, bisa terjadi jika buruh selalu minta kenaikan upah. Untuk itu, Toto berharap para buruh memiliki antisipasi jika pabrik-pabrik di Karawang benar-benar hengkang.
Ia menginginkan buruh tidak hanya memikirkan untuk menjadi pekerja, tapi harus mandiri menjadi seorang wirausahawan. "Jadi mereka juga harus berpikir menjadi wirausaha, untuk tetap berkarya. Jangan hanya mengandalkan jadi buruh," katanya.
HISYAM LUTHFIANA