TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin berpesan kepada pengunjuk rasa bela Islam pada 2 Desember agar tak salat Jumat di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Menurut dia, pelaksanaan salat Jumat di Bundaran HI akan mengganggu ketertiban umum.
"Agama tidak membenarkan kita menciptakan situasi yang mengganggu orang banyak," kata Din di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 23 November 2016.
Baca Juga:
Selain mengganggu ketertiban umum, Din menilai bahwa salat Jumat lebih afdhol dikerjakan di masjid. "Kalau tidak dimungkinkan di dalam bolehlah di luar, tapi jangan direncanakan," katanya.
Aksi damai bela Islam lanjutan direncanakan dimulai dengan salat Jumat bersama. Rencananya massa berkumpul dan melaksanakan Salat Jumat di sepanjang Jalan Sudirman sampai Jalan MH Thamrin, Jakarta. Sebanyak 67 organisasi massa Islam diprediksi bakal ikut dalam aksi tersebut.
Dari pada mengganggu jalan, Din menyarankan pendemo meniru unjuk rasa 4 November. Massa berkumpul di masjid Istiqlal dan melaksanakan salat Jumat di sana.
Untuk mengatasi massa yang diprediksi datang lebih besar, Din mengimbau mereka untuk salat di gedung-gedung atau hall terdekat masjid. "Bila perlu pinjam Gelora, pinjam lagi Istora," ujar dia.
MAYA AYU PUSPITASARI