TEMPO.CO, Palangkaraya - Empat desa di Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupateng Barito Timur, Kalimantan Tengah, diterjang banjir bandang, Selasa kemarin. Warga yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing setelah ketinggian air menyusut, Rabu, 23 November 2016.
Sebelumnya, warga sempat dievakuasi karena air setinggi 50 sentimeter sudah masuk ke dalam rumah penduduk. Akses jalan juga tidak bisa dilalui kendaraan karena air sudah mencapai 1,5 meter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, tapi sejumlah barang elektronik warga hanyut.
Kapolres Barito Timur Ajun Komisaris Besar Raden Petit Wijaya mengatakan banjir bandang tersebut menerjang Desa Pulau Padang, Ramania, Kambitin, dan Bentot. Walaupun warga telah kembali ke rumah masing-masing, Raden Petit meminta mereka tetap waspada terhadap kemungkinan banjir kiriman.
Baca Pula
Semua Orang Tahu Asmara Tukul-Meggie, tapi Kenapa Bungkam?
Bikin Teduh, Pesan Sang Mama kepada Ahok Sebelum Dicecar Polisi
"Saya sudah menginstruksikan bawahan untuk berjaga-jaga. Kami minta masyarakat waspada karena arus banjir kiriman ini sangat deras sehingga sangat berbahaya," ujar dia.
Menurut Petit, banjir bandang terjadi karena tingginya curah hujan sehingga anak sungai yang melintasi empat desa itu meluap. "Banjir bandang terjadi karena hujan yang terus-menerus," katanya.
Beberapa hari sebelumnya, banjir menerjang tiga desa di Kabupaten Kotawaringin Timur. Banjir juga menggenangi Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah Syahril Tarigan mengatakan sudah menurunkan tim ke Barito Timur.
"Saat ini, tim kita tengah melakukan pendataan terhadap korban banjir. Dari informasi yang kami dapat, warga sudah kembali ke rumah mereka karena banjir mulai surut," ucapnya.
KARANA W.W.
Simak Juga
Aa Gatot Serang Balik Gadis Padepokan, Mau Ungkap Bukti Ini
Rizieq FPI Saksi Ahli Kasus Ahok, Bukti Apa yang Dibeberkan?