INFO JABAR - Menjadi seorang Mojang dan Jajaka (Moka) Jawa Barat tak hanya mengandalkan fisik, tapi juga pengetahuan dan budi pekerti. “Modal ketiga adalah memiliki kecakapan bahasa asing guna mempromosikan daerahnya kepada dunia internasional,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida kepada Tim Humas Jawa Barat, Senin, 21 November 2016.
Menurut Ida, apabila ketiga aspek ini telah terpenuhi, seorang Moka bisa menjadi figur pemimpin yang baik. Pada pemilihan Moka tahun ini, kegiatan diawali masa karantina pada Minggu, 20 November 2016, di Marbela Suite Hotel Jalan Sentra Dago Pakar, Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Lalu, pada Senin, 21 November 2016, pukul 13.00-18.00 WIB, dilaksanakan Unjuk Kabisa Moka Jawa Barat di Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House). Malam harinya, peserta Moka Jawa Barat bersilaturahmi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate.
Baca Juga:
Malam final digelar di Sasana Budaya Ganesa, Kota Bandung, pada Selasa, 22 November 2016.
Tak hanya pemilihan Moka, tapi Disparbud juga menggelar pasanggiri yang diikuti 25 kabupaten/kota di Jawa Barat. Di antaranya Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Cimahi, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cirebon, dan Kota Sukabumi.
Lalu, Kabupaten Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Pangandaran. Sedangkan Kota Cirebon dan Kabupaten Subang untuk tahun ini tidak ikut serta.
Ida mengatakan pembentukan karakter seseorang tentunya ada dalam pemilihan ini. Apalagi dengan tambahan adanya unjuk kabisa, lengkaplah seorang individu itu menjadi seseorang yang masagi, hadé tata, dan hadé basa.
Guna mencari Moka yang siap membantu promosi pariwisata, mereka dipilih dengan seleksi ketat. Duta dari berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat akan melewati serangkaian uji kompetensi.
Baca Juga:
Mereka diharapkan mendapat tambahan pemahaman pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat serta mencetak generasi muda Jawa Barat yang unggul ke depannya, sekaligus menjadi ujung tombak Jawa Barat untuk event nasional dan mancanegara.
Pasanggiri Mojang Jajaka yang mengusung tagline “Wisata di Tanah Legenda”, menurut Ida, diharapkan mampu mewujudkan sosok Mojang dan Jajaka yang Manggapulia (Luhung Elmuna, Rancage Gawena, Jembar Budayana, dan Pengkuh Agamana).
“Dengan bersandar pada sejarah dan budaya yang ada untuk menciptakan kegiatan berdasar kearifan lokal, ini mampu mengimbangi kemajuan zaman serta mencetak sosok hebat dan inspiratif, yang mampu menjadi legenda generasi selanjutnya,” kata Ida. (*)