INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin berharap para mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas (STT Migas) Balikpapan memperkuat iman mereka tentang Pancasila. Karena itu, kepada mereka perlu dilakukan sosialisasi Empat Pilar MPR.
"Sehingga, seandainya mereka nanti bekerja di perusahaan asing, mereka tidak terpengaruh dengan budaya-budaya orang asing, tapi lebih kuat dengan ideologi dan budaya yang kita miliki. Kan perusahaan migas itu banyak dimiliki asing," ujar Mahyudin di Aula STT Migas Balikpapan, Senin sore, 21 November 2016.
Saat memberikan ceramah, Mahyudin menyampaikan ada dua tantangan kebangsaan yang dihadapi masyarakat, khususnya mahasiswa STT Migas Balikpapan saat ini, yaitu tantangan internal dan eksternal. "Itu tantangan di dalam bangsa kita," ucapnya.
Yang menjadi tantangan internal, di antaranya pemahaman agama yang masih lemah, rasa kedaerahan yang cukup kuat dan disparitas pembangunan antara pusat dan daerah yang masih terasa, isu-isu SARA yang masih kuat di masyarakat kedaerahan, serta penegakan hukum yang masih menjadi keluhan masyarakat yang dianggap belum maksimal. "Itu tantangan-tantangan ke dalam (internal)," kata Mahyudin.
Sementara tantangan keluar (eksternal) adalah pengaruh-pengaruh globalisasi. Menurut Mahyudin, internet dan informasi yang begitu terbuka tidak menutup kemungkinan bangsa asing mencoba memasukkan ideologinya ke anak muda melalui media sosial. Selain itu, tantangan kapitalis. Mahyudin menuturkan kapitalis sebetulnya merupakan orang-orang asing yang mau berjualan di Indonesia dan tidak mau melihat Indonesia itu kuat.
Saat ini, Mahyudin melihat masyarakat Indonesia lebih banyak dipengaruhi produk-produk asing. Misalnya, Mahyudin mencontohkan, handphone buatan Indonesia yang mungkin tidak memunculkan rasa “hebat” bagi pemiliknya. Namun, kalau buatan asing, baru merasa “hebat”. "Sebenarnya, mindset semacam itu yang harus diubah. Namun, kalau nasionalisme seseorang Indonesia kuat, tentu dia akan lebih mencintai produk-produk bangsa sendiri," katanya. (*)