TEMPO.CO, Tuban - Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, memfasilitasi dan membantu pemulangan nelayan korban tabrakan kapal, Sabtu, 19 November 2016 lalu. "Tentu Pemerintah memfasilitasi itu,” ujar juru bicara Pemerintah Kabupaten Tuban, Teguh Setyo Budi, kepada Tempo, Senin, 21 November 2016.
Berbagai fasilitas juga telah disiapkan. Misalnya, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koesmo terdapat penyimpanan jasad korban meninggal. Selain itu, kamar jenazah rumah sakit tersebut digunakan untuk identifikasi korban meninggal oleh Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Untuk sementara, kata Teguh, tiga korban meninggal masih disemayamkan di kamar jenazah RSUD Koesma. Tiga korban meninggal, di antaranya atas nama Suwarno, Pekalongan; Kardjani, Desa Pedak Kecamatan Sulang Rembang; dan Darmanto, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Korban meninggal dunia dipulangkan ke rumah masing-masing pada Senin, 21 November 2016.
Sisanya 12 nama korban yang belum ditemukan, yaitu Anto, Jarto, Wanidi, dan Rasiti dari Kabupaten Pekalongan; Cahyono dan Purnomo dari Ngerang; Joko Purnomo dari Pasucen, Trangil, Pati; Nur Slamet dari Margotuwu; Sunardi dari Telogomojo; dan Bayu dari Kabupaten Kudus. Dalam daftar pencarian juga ada tiga orang yang berasal dari Kudus dan dua dari Gembong, tapi identitasnya tidak ada.
Adapun proses pencarian hingga Senin sore belum membuahkan hasil. Sebelumnya, 15 nelayan dinyatakan hilang. Tiga di antaranya kini sudah ditemukan. Pencarian dilakukan di beberapa titik, seperti di sekitar tempat terjadinya tabrakan antara kapal motor Mulya Sejati dengan kapal motor Thailand MV Thaison IV.
Tim gabungan melakukan penyisiran perairan laut sekitar 35 kilometer arah barat, yaitu dari perairan laut di Desa Remen, Kecamatan Jenu, hingga ke pesisir barat, tepatnya di Bulu, Kecamatan Bancar, Tuban bagian barat. Tim gabungan terdiri dari DVI, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan anggota Kepolisian Resor Tuban. Fasilitas yang digunakan berupa helikopter dan dua kapal dari Surabaya. “Pencarian mengikuti arah angin ke barat,” ujar Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono, Senin, 21 November 2016.
Sebelum kecelakaan, kapal MV Thaison IV dengan 22 orang awak berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Posisinya sekitar 8 mil di sebelah utara pelabuhan TPPI. Sedangkan kapal Mulya Sejati dengan 27 orang nelayan sedang lego jangkar dan penumpangnya tidur.
SUJATMIKO