TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto langsung berkomunikasi dengan partai lain pasca-keputusan rapat pleno beringin hari ini, Senin, 21 November 2016. Ketua Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengatakan lobi itu dilakukan karena Setya akan kembali menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Rakyat menggantikan Ade Komaruddin.
"Karena kasus Papa minta saham clear," kata Yorrys ketika dihubungi.
Yorrys menuturkan Setya bersih karena keputusan Mahkamah Konstitusi menyebutkan alat bukti dalam kasus persidangan di Mahkamah Kehormatan DPR tentang permintaan saham PT Freeport Indonesia itu tidak sah.
Baca:
Golkar Angkat Lagi Setya Novanto Jadi Ketua DPR
Penyuap Anggota DPR Putu Sudiartana Dihukum Dua Tahun Bui
Tujuh Politikus Berebut Kursi Pemimpin Pansus RUU Pemilu
Bukti itu merupakan rekaman yang diambil bekas Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang dinilai diambil secara ilegal. Kasus tersebut menyeret sejumlah nama besar, yakni Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said , Maroef, dan Setya.
MKD pun menjatuhkan sanksi kepada Setya berupa pemberhentian dari jabatan pimpinan DPR. Namun Setya memilih mundur sebelum dijatuhi sanksi. Pasca-putusan MK, MKD mengeluarkan surat peninjauan kembali kepada Setya pada September lalu. Isinya, persidangan perkara Papa Minta Saham tidak memenuhi syarat hukum dan memulihkan harkat serta martabat Setya.
Yorrys melanjutkan, sebenarnya permintaan pengurus pusat Golkar agar Setya kembali menjadi Ketua DPR sudah lama, yakni pada 8 November lalu. Apalagi, kata dia, Setya tidak diberhentikan dari jabatannya. Karena itu, ucap Yorrys, sesuai prosedur, nanti, seluruh fraksi akan melakukan rapat badan musyawarah yang dikomandoi Pimpinan DPR.
"Dari fraksi sudah oke. Tinggal persetujuan Pimpinan DPR. Itu prosesnya. Setya kan masih Ketua Fraksi Golkar," ujarnya.
Ketua Harian Golkar, Nurdin Halid, menambahkan beringin hanya menunggu waktu agar Setya kembali menjadi Ketua DPR. Dia berharap Ade menerima keputusan partai. "Pak Ade taat azas, dia senior di Golkar, bukan karbitan," ujarnya. Golkar, kata Nurdin, belum memutuskan posisi Ade jika dia tidak menjabat sebagai Ketua DPR.
HUSSEIN ABRI DONGORAN | AHMAD FAIZ