TEMPO.CO, Makassar - Sebuah kapal pengangkut ternak tenggelam di Kepulauan Selayar, Sabtu pekan lalu. Lokasi karamnya kapal kayu Cahaya Putri Abadi tepat berada di perairan antara Pulau Lambego dan Pulau Jampea, Kecamatan Pasimarannu, Selayar.
"Kapal karam karena ada kebocoran pada bagian haluan," kata Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Selayar Ajun Komisaris Besar Eddy Suryantha Tarigan kepada Tempo, Senin pagi, 21 November 2016.
Menurut Eddy, terdapat enam penumpang kapal yang berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat. Dari keterangan korban selamat inilah, diketahui kapal tersebut tenggelam sejak Sabtu siang.
Eddy berujar, kapal itu mengangkut sekitar seratus ekor hewan ternak, antara lain kuda, sapi, dan kambing. Sejak Kamis pekan lalu, kapal tersebut meninggalkan Nusa Tenggara Timur dan berlayar menuju Desa Bungeng, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
Namun, tepat di wilayah perairan Selayar, sejumlah kuda mengamuk hingga menyebabkan kebocoran pada bagian kapal. Akibatnya, air dengan cepat merembes masuk ke badan kapal. "Hanya ada sepuluh orang di atas kapal, termasuk penumpang, nakhoda, dan anak buahnya," ujar Eddy.
Insiden tenggelamnya kapal itu baru diketahui sekitar pukul 12.00 Wita, Minggu siang, 20 November. Eddy mengatakan masih ada empat orang yang belum ditemukan.
Berikut ini data korban kapal karam di Selayar.
Korban selamat:
1. Ramli, 50 tahun, juragan kapal
2. Azis alias Sisi, 34 tahun, penumpang
3. Wawan, 18 tahun, anak buah kapal
4. Hasrul, 18 tahun, ABK
5. Baddu, 53 tahun, penumpang
6. Edi, 29 tahun, ABK
Korban hilang:
1. Hamzah, 28 tahun, ABK
2. Nasir, 54 tahun, ABK
3. Andi Patiroi, 34 tahun, penumpang
4. Satu orang belum diketahui identitasnya.
ABDUL RAHMAN