Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-Hati, Makin Banyak Bakteri Super Tak Mempan Antibiotik

image-gnews
www.sxc.hu
www.sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Resistensi antimikroba (Antimicrobial Resistance/AMR) saat ini menjadi ancaman yang tidak mengenal batas geografis, dan berdampak pada kesehatan masyarakat, hewan, peternakan dan pertanian.

Resistensi antimikroba ditandai dengan munculnya bakteri yang kebal terhadap pengobatan antibiotik – atau lebih dikenal sebagai “bakteri super” (superbug), sehingga infeksi semakin sukar untuk disembuhkan, bahkan bisa berakibat pada kematian.

Angka kematian akibat resistensi antimikroba di seluruh dunia tercatat 700.000 jiwa per tahun. Pada 2050 diperkirakan bakal mencapai 10 juta jiwa per tahun – jauh melebihi prediksi angka kematian akibat kanker.

"Penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan tidak rasional, baik di sektor peternakan, perikanan, pertanian dan kesehatan masyarakat menjadi pemicu munculnya resistensi antimikroba," kata I Ketut Diarmita,  Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, dalam seminar Kampanye Pekan Kesadaran Antibiotik Sedunia di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan di Bogor, Sabtu, 19 November 2016.

Seminar tentang penggunaan antibiotik yang bijak dan bertanggung jawab ini menjadi puncak perayaan Pekan Kesadaran Antibiotik Sedunia, yang berlangsung mulai 14 November hingga 20 November 2016.

Resistensi antimikroba terjadi saat mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit, mengalami perubahan sehingga obat-obatan seperti antibiotik, antifungal, antiviral, dan antiparasit yang digunakan menjadi tidak efektif.

Pada kasus di ternak, hewan dapat mengembangkan “bakteri super” di dalam ususnya. “Bakteri super” ini bisa sampai pada manusia melalui makanan, lingkungan air, udara, tanah, maupun kontak langsung antara hewan dan manusia.

“Kementerian Pertanian bersiaga menghadapi ancaman resistensi antimikroba dengan mempersiapkan pembentukan Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba- Kementerian Pertanian dan finalisasi rencana aksi nasional dan road map pengendalian resistensi antimikroba,” kata Diarmita.

James McGrane, Ketua FAO Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) Indonesia, menuturkan bahwa ancaman resistensi antimikroba sangat berkaitan erat dengan perilaku kesehatan, penanganan medis, keamanan sistem produksi pangan dan lingkungan agro-ekologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dalam perspektif dunia kesehatan saat ini, kejadian resistensi antimikroba tidak lagi hanya dilihat sebagai masalah yang berdiri sendiri, tetapi juga terkait dengan berbagai sektor yaitu kesehatan masyarakat, kesehatan hewan –termasuk perikanan dan akuakultur, rantai makanan dan lingkungan,” kata McGrane.

Dia menyarankan pendekatan ‘One Health’ – yaitu kesehatan terpadu yang menggabungkan sektor kesehatan masyarakat, hewan dan lingkungan diberlakukan untuk mengatasi masalah yang kompleks tersebut.

Pengurus Besar Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) mendorong komunitas profesi dokter hewan untuk menggunakan antibiotik pada hewan secara bijak, demi kesejahteraan manusia.

"Antibiotik harus digunakan sesuai dengan kebutuhan medis demi kesembuhan pasien dan kesehatan dalam jangka panjang. PB PDHI mendorong agar Pemerintah dapat membuat pengaturan yang ketat mengenai penggunaan dan pengawasan penggunaan antibiotik,” ujar Heru Setijanto, Ketua Umum PB PDHI.

Srihadi Agungpriyono, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, menuturkan bahwa peran pendidikan dokter hewan sangat penting untuk membekali pengetahuan soal pemakaian antibiotik yang baik dan benar.

"Dokter hewan perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan dan pengobatan penyakit infeksius pada hewan, pengetahuan yang baik tentang obat dan antibiotika, manajemen kesehatan hewan, dan sistem pencegahan adanya residu obat dan antibiotik pada pangan asal hewan," kata Srihadi.

Pekan Kesadaran Antibiotik Sedunia merupakan agenda tahunan untuk membangun kepedulian global terhadap ancaman kesehatan dari kejadian resistensi antimikroba.

Pemerintah Indonesia menyatakan komitmen dukungan pada rencana global untuk memperlambat dan mengurangi laju resistensi antimikroba, melalui peran aktif di dalam Global Health Security Agenda (GHSA), di mana pengendalian resistensi antimikroba merupakan salah satu paket utamanya.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?