TEMPO.CO, Lamongan -- Sebanyak 12 nelayan dari total 27 nelayan penumpang Kapal Motor Mulya Sejati yang bertabrakan dengan kapal Thailand berhasil diselamatkan, Sabtu 19 November 2016. Mereka diselamatkan kapal penolong yang melintas di perairan laut Jenu, Tuban, pada Sabtu dinihari.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo mengatakan para nelayan tersebut dirawat di rumah sakit di Lamongan, Jawa Timur.
"Satu orang atas nama Ahmad Syahroni, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Soegiri, Lamongan, akibat terluka,” ujar Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo pada Tempo, Sabtu 19 November 2016.
Dia menuturkan, dua belas nelayan itu dievakuasi dengan Kapal Dian Radian Petronas yang kemudian menuju ke Pelabuhan Lamongan Shorbase, di Paciran. Mereka sempat dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat di Paciran, pada Sabtu sore pukul 16.30, sebelum dibawa ke rumah sakit..
Adapun 12 nama nelayan yang berhasil diselamatkan, yaitu Wibowo, 39 tahun; Dwi Ina Fahrudin, 29 tahun; Aditya Purnomo, 20 tahun; Suwityo, 47 tahun; Sulkan, 45 tahun; Ali Imron, 24 tahun; Ahmad Syahroni,28 tahun; semuanya berasal dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Selanjutnya, Totok Prasetyo, 20 tahun; Mamat Fauzi, 20 tahun; dan Eko Prasetyo, 23 tahun. Ketiganya berasal dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan dua orang lainnya, yaitu Sunarko 36 tahun asal Kabupaten Rembang dan Sofikun, 36 tahun, asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah
BPBD Tuban dan BPBD Lamongan, serta dari Tim Badan SAR Nasional (Basarnas), serta Direktorat Polisi Air Kepolisian Daerah Jawa Timur, masih melanjutkan nelayan yang hilang. Pencarian untuk sementara dihentikan pada Sabtu malam. Selanjutnya, pencarian akan kembali dilakukan pada Minggu pagi 20 November 2016.
Sugeng menuturkan tim gabungan evakuasi kecelakaan laut melibatkan dua kabupaten, yaitu Lamongan dan Tuban. Bahkan, di dua kabupaten ini juga sudah dibentuk pos pencarian korban kecelakaan laut di perairan laut di Kecamatan Jenu, Tuban, Sabtu pagi.
Basarnas telah mendatangkan perahu karet, kapal cepat, dan lebih dari 10 penyelam. Mereka datang pada Sabtu malam, dan akan bergabung dengan tim lain, termasuk para nelayan lokal yang membantu pencarian. Selanjutnya, pencarian dilanjutkan pada Minggu pagi pukul 06.00 waktu setempat. “Ya, Minggu pagi kami teruskan pencarian,” ujar seorang anggota BPBD Tuban.
Insiden tabrakan Kapal Motor Mulya Sejati dengan kapal berbendara Thailand, MV Thaison IV, terjadi pada Sabtu dinihari, 19 November 2016. Peristiwa itu diketahui berdasarkan laporan petugas Satuan Pengaman di TPPI Tuban, pada Sabtu pagi. Laporan yang diterima Superintenden di TPPI Tuban, Yuda Baskoro, diteruskan ke Kepolisian Resort Tuban. Para nelayan yang menjadi korban berasal dari Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Kapal MV Thaison IV dengan 22 orang awak berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Posisinya sekitar 8 mil di sebelah utara pelabuhan TPPI. Sedangkan Kapal Mulya Sejati dengan 27 orang nelayan sedang lego jangkar. Sebagian di antaranya masih tidur.
Tiba-tiba terjadi tabrakan, yang mengakibatkan para nelayan berjatuhan ke dalam laut. “Proses pencarian masih berlanjut,” ucap Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiono. Menurut dia, pencarian akan diperluas baik di sebelah barat maupun di timur lokasi kejadian.
SUJATMIKO