INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) harus terus memantau manfaat penyiaran bagi pemirsa (TV) ataupun pendengar (radio). “Sebagai konsekuensi Undang-Undang Penyiaran, tugas KPID adalah memantau kesehatan penyiaran,” katanya dalam acara KPID Jabar Award 2016, di Bandung, Jumat, 18 November 2016.
Aher berharap, para insan penyiaran membuat program yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Sehingga manfaat hiburan dan manfaat edukasi dapat diperoleh secara seimbang. Tidak sekadar mengejar rating atau banyaknya penonton atau pendengar. Harus ada komitmen moral, karena pengaruh penyiaran sangat besar terhadap pembentukan karakter bangsa.
Baca Juga:
“Bangunlah penyiaran yang baik, yang membangun karakter bangsa. Ini yang akan membangun kejayaan di masa yang akan datang. Kita menampilkan yang benar dengan cara menarik, itulah tugas lembaga-lembaga penyiaran saat ini,” ucap Aher.
Ketua KPID Jawa Barat Dedeh Fardiah menyatakan, lembaganya terus memantau dan mengawasi isi siaran, serta menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat terkait penyiaran. Salah satunya lewat "Gemas Pedas", atau Gerakan Masyarakat Jawa Barat Mendorong Penyiaran Sehat Pemirsa Cerdas, sebagai bentuk pembinaan terhadap masyarakat terkait penyiaran sehat.
“Kami juga mendukung 'Jabar tolak kekerasan'. Dalam program tayangan kami juga melihat bahwa salah satu penyebab terjadinya kekerasan adalah melalui tayangan,” kata Dedeh. Dia berharap ada sinergitas antarlembaga penyiaran yang tersebar di 27 kabupaten/kota agar senantiasa menghadirkan suguhan yang sehat, ramah anak, dan inovatif.
Baca Juga:
Sementara itu, Ketua Panitia KPID Jabar Award 2016 Mahi M. Hikmat mengatakan hal tersebut sesuai dengan tema KPID Jabar Award ke- 9 tahun 2016 "Mendorong Insan Penyiaran yang Nyeni, Nyakola, Nyunda, Narigama". Nyeni berarti KPID Jawa Barat mempunyai keinginan agar program acara yang ditayangkan lembaga penyiaran hari ini, esok, dan seterusnya memiliki nilai estetika yang luhur, juga nilai seni yang bisa menghibur secara sehat.
Nyakola berarti program acara yang ada di lembaga penyiaran mesti memiliki nilai edukasi yang tinggi dan ada nilai pendidikan. Sedangkan Nyunda maknanya adalah lembaga penyiaran tak ragu menyoroti berbagai entitas budaya lokal di Jawa Barat.
“Narigama mengandung arti semua program acara yang ada di Jawa Barat harus sesuai dengan karakteristik masyarakat Jawa Barat yang religius, punya nilai-nilai keagamaan yang luar biasa,” kata Mahi.
Pada acara tersebut, KPID Jabar Award memberikan anugerah kepada lembaga penyiaran radio dan televisi di Jawa Barat. Acara ini diikuti 80 lembaga penyiaran, terdiri atas 58 lembaga penyiaran radio dan 22 lembaga penyiaran televisi. Tak hanya itu, KPID Jabar juga memberikan anugerah live time achievement televisi yang diraih oleh Dr H. Dede Mulkan, MSi, serta untuk kategori radio diberikan kepada H. Demas Korompis. (*)