TEMPO.CO, Samarinda – Empat satuan setingkat kompi (SSK) Brigade Mobil Kepolisian Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dikirim ke Jakarta.
Satuan dengan jumlah personel 400 orang itu dikerahkan untuk membantu pengamanan di Jakarta. “Pengiriman personel Brimob itu berdasarkan perintah Mabes Polri,” kata Kepala Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur Komisaris Besar Ramdhani Hidayat, Sabtu, 19 November 2016.
Menurut Ramdhani, 400 personel Brimob itu sudah diberangkatkan ke Jakarta Rabu, 17 November 2016. Mereka diangkut menggunakan pesawat carteran. Jumlah yang diberangkatkan kali ini dua kali lebih banyak dibandingkan saat pengamanan demonstrasi 4 November 2016. Saat itu, dua SSK atau 200 personel.
Ramdhani enggan menjelaskan untuk tujuan apa Mabes Polri meminta pengiriman empat SSK Brimob kali ini. Ia beralasan, hal itu Mabes Polri yang lebih tau pemanfaatan pasukan selama berada di Jakarta. "Kami diminta, ya, kami siap. Mau bedol desa, kami siap," ujarnya. Bedol desa artinya pengerahan seluruh kekuatan.
Personel Brimob yang dikirim ke Jakarta, kata Ramdhani, tidak dilengkapi senjata api. Apalagi senjata api dengan peluru tajam. "Dalam pengamanan huru-hara, gak boleh bawa senjata api, senjata tajam,” ucap Ramdhani.
Menurut Ramdhani, peralatan yang boleh dibawa, seperti gas air mata yang merupakan peralatan yang memang melekat pada setiap SSK. Hal semacam itu pula saat pengiriman dua SSK pada demonstrasi 4 November 2016.
FIRMAN HIDAYAT