Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Tahun Terakhir, 1.685 Orang Tewas Akibat Longsor  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Pengendara sepeda motor memutar balik kendaraanya saat longsor memutus Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 14 November 2016. Longsor tebing di kawasan wisata Lembang memutus akses jalan di empat titik Jalan Sersan Bajuri dan Kolonel Masturi. Longsor terjadi pada Minggu malam (13/11) dan Senin dini hari (14/11). Seluruh jalur transportasi di alihkan ke jalan-jalan alternatif. TEMPO/Prima Mulia
Pengendara sepeda motor memutar balik kendaraanya saat longsor memutus Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 14 November 2016. Longsor tebing di kawasan wisata Lembang memutus akses jalan di empat titik Jalan Sersan Bajuri dan Kolonel Masturi. Longsor terjadi pada Minggu malam (13/11) dan Senin dini hari (14/11). Seluruh jalur transportasi di alihkan ke jalan-jalan alternatif. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan sebanyak 40,9 juta orang terancam bahaya tanah longsor. Ancaman muncul seiring dengan meningkatnya curah hujan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah tersebut setara dengan 17,2 persen dari penduduk Indonesia.

“Mereka terpapar langsung oleh bahaya longsor sedang hingga tinggi,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 November 2016.

Sutopo mengatakan penataan ruang adalah upaya yang paling efektif untuk mencegah korban tanah longsor. Sistem peringatan dini longsor dapat dipasang di semua wilayah di Indonesia, namun unit dan biaya yang dibutuhkan sangat besar.

“Sosialisasi dan peningkatan kapasitas pemda dan masyarakat terus ditingkatkan agar masyarakat tangguh menghadapi bencana longsor,” ucapnya.

Bencana tanah longsor menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam 10 tahun terakhir. Pada 2007, terdapat 104 kejadian. Jumlahnya meningkat pada 2008 menjadi 112 kejadian, 2009 menjadi 238 kejadian, dan 2010 menjadi 400 kejadian. Jumlahnya sempat menurun menjadi 329 kejadian pada 2011, 291 kejadian pada 2012, dan 296 kejadian pada 2013. Namun melonjak lagi menjadi 600 kejadian pada 2014 dan 515 kejadian pada 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama 10 tahun terakhir, BNPB mencatat 3.372 kejadian tanah longsor di Indonesia. Bencana tersebut mengakibatkan 1.685 orang tewas, 1.657 mengalami luka-luka, 443.998 menderita dan mengungsi, serta lebih dari 22 ribu rumah rusak.

Korban tewas yang ditimbulkan pun cukup besar. Pada 2007, jumlahnya mencapai 93 orang tewas, pada 2008 menjadi 102 orang, 2009 sebanyak 76 orang, dan 2010 sebanyak 266. Sementara pada 2011, korban tewas mencapai 171 orang, pada 2012 ada 119 orang, 2013 sebanyak 190 orang, 2014 sebanyak 372 orang, dan 2015 ada 135 orang.

Selama 10 tahun terakhir, daerah yang paling banyak dilanda tanah longsor adalah Jawa Tengah (1.126 kejadian), Jawa Barat (858 kejadian), Jawa Timur (387 kejadian), Sumatera Barat (149 kejadian), dan Kalimantan Timur (83 kejadian). Daerah lain juga sering terkena tanah longsor saat hujan deras.

Daerah rawan longsor yang perlu memperoleh perhatian serius adalah daerah-daerah pegunungan dan perbukitan yang banyak penduduknya, seperti di Bukit Barisan dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung; Jawa bagian tengah dan selatan; Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua; serta Sulawesi di hampir sebagian besar semua wilayah dengan topografi pegunungan yang berpotensi longsor dan banjir bandang.

VINDRY FLORENTIN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

3 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

4 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

4 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

5 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

5 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

7 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.


Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

8 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang ambles di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengupayakan penanganan sementara dengan melakukan pemasangan tiang pancang guna memperkuat bagian yang terdampak longsor dan penanganan permanen baru akan dilakukan pascalebaran 2024 dalam waktu tiga bulan penanganan. ANTARA/Henry Purba
Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

Pertimbangan hanya membuka satu lajur tol Bocimi dilakukan atas dasar keselamatan.


Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

Hujan berkepanjangan memicu banjir dan longsor di Minahasa Utara. Lebih dari seribu jiwa terdampak.